Jakarta— Asian Development Bank (ADB) menyatakan siap mendukung pembiayaan untuk Indonesia. Presiden ADB, Takehiko Nakao mengatakan, ADB siap mengucurkan pembiayaan untuk Indonesia menjadi US$2 miliar per tahun selama lima tahun ke depan yakni 2016-2020. Artinya total pembiayaan yang dikucurkan ADB mencapai US$10 miliar.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil menjelaskan, Presiden ADB siap membantu pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Selain itu, ADB juga akan memberikan pinjaman langsung ke bank.
“Karena pinjaman di ADB ini bunganya murah, rentangnya itu nggak sampai 2%. Tenornya mungkin ada yang sampai 30 tahun,” terang Sofyan.
Selain pinjaman untuk proyek, ADB secara aktif memanfaatkan pinjaman berbasis kebijakan (policy-based loan) dan pinjaman berbasis hasil (result-based lending).Pinjaman berbasis hasil merupakan pembiayaan yang pencairannya dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai, dan bukan dengan biaya proyek yang telah dibelanjakan.
“Dengan demikian mereka tidak terkait pada sistem tender, ikut sistem tender kita saja, karena dianggap sistem tender Indonesia sudah cukup baik,” kata dia.
Sofyan menambahkan, proyek yang paling penting terutama adalah di sektor energi.(*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More