Categories: Ekonomi dan Bisnis

ADB Kucurkan USD500 Juta Untuk Sektor Energi

Pinjaman ADB berpotensi untuk dilengkapi oleh pembiayaan bersama (cofinancing) sekitar USD800 juta dari para mitra pembangunan. Dwitya Putra

Jakarta–Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman senilai USD500 juta, termasuk USD100 juta dari ASEAN Infrastructure Fund untuk membantu menstimulasi sektor energi di Indonesia.

“Sektor energi Indonesia amat kekurangan investasi akibat subsidi bahan bakar dan listrik yang berlangsung puluhan tahun. Hal ini menyebabkan buruknya akses ke berbagai opsi energi modern, padahal Indonesia memiliki sumber daya energi yang sangat besar,” kata Senior Energy Specialist, Pradeep Tharakan dalam siaran yangg diterima Infobank, di Jakarta belum lama ini.

Dana tersebut bisa mendukung agenda reformasi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan tata kelola sektor energi secara menyeluruh dengan menurunkan subsidi, menjalankan tarif berdasarkan pemulihan biaya (cost recovery), dan meningkatkan kinerja perusahaan milik negara seperti PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Guna membantu meningkatkan investasi swasta di sektor energi, program ini akan mendukung pelaksanaan tindakan kebijakan yang sudah lama tertunda.

Hal ini mencakup perampingan lisensi dan izin proyek energi melalui pengurusan satu atap, dan memungkinkan perusahaan swasta memanfaatkan jalur transmisi PLN yang ada untuk menjual listrik langsung ke pengguna akhir di lokasi terpencil, serta memberi kepastian aturan yang lebih kuat di subsektor minyak dan gas.

Selain itu, program ini juga akan mendukung upaya pemerintah memperbesar skala energi terbarukan melalui pemberian insentif harga bagi panas bumi, biomassa, dan pembangkit listrik tenaga air skala kecil, serta mendirikan pasar efisiensi energi melalui peningkatan standar dan pelabelan peralatan rumah tangga dan persyaratan bagi bangunan dan fasilitas perkotaan hemat energi.

Program ini pun bisa mendukung agenda elektrifikasi pemerintah dan membuka jalan bagi penerapan teknologi bahan bakar fosil yang lebih bersih seperti penyerapan dan penyimpanan karbon pada skala memadai.

Pinjaman ADB berpotensi untuk dilengkapi oleh pembiayaan bersama (cofinancing) sekitar USD800 juta dari para mitra pembangunan. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Bergerak Fluktuatif, IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,26 Persen

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat, 20… Read More

1 min ago

Indomie Ditarik dari Australia, Indofood Blak-Blakan Ungkap Penyebabnya

Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk akhirnya buka suara ihwal penarikan varian rasa Indomie… Read More

5 mins ago

MA Tolak Kasasi Sritex, Airlangga: Tetap Berproduksi

Jakarta – Mahkamah Agung (MA) resmi menolak permohonan kasasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex… Read More

1 hour ago

Dolar AS Menguat, Rupiah Diperkirakan Anjlok Capai Rp16.400

Jakarta – Rupiah diproyeksi melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat setelah data Produk… Read More

2 hours ago

KPK Klarifikasi soal 2 Tersangka Kasus CSR BI: Belum Ada Penetapan

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meralat pernyataan sebelumnya terkait dugaan korupsi dana tanggung jawab… Read More

3 hours ago

IHSG Berbalik Dibuka Hijau ke Level 6.995

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka naik 0,27 persen ke level 6.995,73… Read More

3 hours ago