Vientiane, Laos–The Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai US$37 juta dan tambahan sebesar US$10 juta co-financing untuk mendukung perbaikan layanan publik di Houayxay dan Luang Namtha, Republik Demokratik Rakyat Laos.
Kedua kota tersebut terletak di Greater Mekong Subregion (GMS), bagian dari koridor ekonomi utama di Laos.
“Mengembangkan kota-kota sepanjang koridor ekonomi Utara-Selatan atau salah satu dari tiga koridor ekonomi utama GMS akan memberikan keuntungan berupa peningkatan perdagangan dan lalu lintas dan ini akan memperkuat kompetisi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas di kawasan ini,” kata Rudolf Frauendorfer, Lead Urban Development Specialist with ADB’s Southeast Asia Regional Department dalam keterangan resminya belum lama ini.
Proyek tersebut menurutnya juga akan mendukung keterhubungan ekonomi antara Houayxay dan Luang Namtha dengan pasar di Myanmar, Tiongkok dan Thailand.
Pembangunan tahap kedua dari GMS Corridor Towns Development Project diharapkan bisa mengubah kawasan urban tersebut menjadi pusat investasi dan pertumbuhan ekonomi sepanjang koridor itu dengan memperkuat infrastruktur, memfasilitasi investasi cross border, turisme dan perdagangan, mengembangkan partisipasi sektor swasta dan daya saing, dan dengan mengembangkan sumber daya manusia.
Di Houayxay dana tersebut akan digunakan untuk membangun jalan di pinggiran sungai sepanjang 2km untuk meningkatkan akses ke area urban dan 1km selokan untuk melindungi kota dari ancaman banjir, merehabilitasi pelabuhan sungai untuk meningkatkan lalu lintas perahu, membangun 36,5 hektar taman ekologi bagi penduduk dan turis, memindahkan tempat pembuangan sampah, dan meningkatkan jalan prioritas sepanjang lebih dari 20 km, memperbaiki saluran drainase dan saluran pembuangan limbah.
Sementara di Luang Namtha, yang terletak di salah satu provinsi termiskin namun memiliki potensi ekonomi melalui ekoturisme, bantuan pinjaman tersebut akan digunakan untuk merehabilitasi lahan pertanian, meningkatkan hampir 20 km jalan, dan saluran pembuangan limbah, meningkatkan tiga fasilitas rekreasi dan olahraga serta membangun jembatan bagi truk bertonase besar untuk menyeberangi sungai Nam Tha.
Pinjaman US$37 juta tersebut berasal dari konsesi ADB dengan Asian Development Fund, sementara ASEAN Infrastructure Fund akan menyediakan co-financing senilai US$10 juta, sedangkan pemerintah Laos akan menyediakan dana US$5 juta dari total biaya proyek yang mencapai US$52 juta. Proyek itu akan dibangun selama lima tahun dan diperkirakan selsai Desember 2020. (*) Ria Martati
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More