Moneter dan Fiskal

ADB Kembali Utangi RI US$1,1 Miliar ke Sektor Energi

Manila – Asian Development Bank (ADB) menyetujui untuk memberikan pinjaman sebesar US$1,1 miliar ke Indonesia untuk memperkuat sektor energi dan sektor yang dipandang penting dalam mendorong pertumbuhan yang inklusif dan pembangunan yang berkelanjutan.

Dari pinjaman yang sebesar US$1,1 miliar tersebut, sebesar US$500 juta untuk program energi berkelanjutan dan inklusif. Lalu sebesar US$600 juta diberikan ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dijamin oleh pemerintah untuk meningkatkan akses layanan energi berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.

“Meningkatkan akses ke sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan adalah prasyarat agar pemerintah dapat memenuhi aspirasi pertumbuhan ekonominya,” ujar Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia, Winfried Wicklein dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis, 14 September 2017.

Dia mengatakan, kedua pinjaman tersebut diharapkan akan memperbaiki iklim kebijakan yang memungkinkan peningkatan investasi publik dan swasta di sektor energi Indonesia, serta mendukung dan membangun jaringan distribusi listrik di kawasan timur Indonesia.

Dia menilai, sektor energi Indonesia tengah menghadapi berbagai masalah yang saling berkaitan dan berdampak panjang, mulai dari pasokan energi primer hingga distribusi kelistrikan. Hal ini menyebabkan sekitar 23 juta penduduk Indonesia kekurangan akses listrik.

Subsidi energi yang bertahun-tahun mengakibatkan kurangnya investasi di sektor ini. Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara dalam mengembangkan sumber daya energi terbarukan seperti sinar surya, angin, dan biomassa. Keadaan ini menyebabkan industri kelistrikan bergantung pada batu bara, yang mengambil porsi lebih dari 50 persen pembangkitan energi pada 2016.

Melalui program energi nerkelanjutan dan inklusif, pemerintah akan meneruskan berbagai reformasi guna meningkatkan keberlanjutan fiskal, seperti semakin merasionalisasi tarif, menjalankan kebijakan untuk mendorong investasi listrik dan gas swasta, serta mendukung peningkatan skala energi terbarukan dan langkah-langkah efisiensi energi.

Selain itu, pinjaman ini akan mendukung ekspansi program efisiensi energi melalui berbagai cara, seperti peluncuran standar kinerja minimum untuk efisiensi, program pelabelan dan pengujian peralatan rumah tangga, serta investasi sektor swasta di proyek-proyek efisiensi energi. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

5 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

6 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

6 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

8 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

8 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

10 hours ago