Ekonomi dan Bisnis

Adaro Energy dan Perusahaan Mitra Sepakat Tingkatkan Transaksi Pakai Rupiah

Jakarta – PT Adaro Energy Tbk., mengajak beberapa kontraktor utamanya mendeklarasikan peningkatan transaksi rupiah. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya membantu pemerintah menstabilkan nilai tukar rupiah.

Kesepakatan tersebut dideklarasikan di hadapan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung Djuanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, 3 Oktober 2018. Komisaris Utama Adaro Energy Edwin Soeryadjaya dan Wakil Komisaris Utama Adaro Energy TP Rachmat juga hadir menyaksikan deklarasi tersebut.

Adapun mitra kerjasama atau kontraktor yang terlibat dalam kesepakatan dengan Adaro tersebut antara lain PT Pertamina, PT Saptaindra Sejati, PT Bumi Makmur Mandiri Utama, dan PT Pama Persada.

“Terpenting bagaimana kita berperan aktif bersama pemerintah menjaga stabilitas rupiah. Hasil dana ekspor kita bisa pakai di dalam negeri dalam denominasi rupiah. Ini inisiatif kami. Saya lihat dalam Adaro Group pembayaran dalam denominasi dolar amerika masih cukup besar,” kata Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk,.

Baca juga: Adaro Umumkan Dividen Interim Rp42,25

Dalam setahun, lanjutnya, Adaro Energy melakukan pembayaran dalam denominasi dolar Amerika sebesar US$1,7 miliar. Dengan kurs sekarang kurang lebih senilai Rp25 triliun.

“Per hari ini kita sepakat dengan para main contractor pembayaran yang tadinya pakai dolar, sekarang pakai rupiah,” kata Boy Thohir.

Boy berharap langkah Adaro ini diikuti oleh korporasi lain. Tujuannya agar tercipta keseimbangan antara permintaan dan pasokan dolar Amerika. Dengan begitu, nilai tukar rupiah bisa tetap terjaga.

Di kesempatan sama, Sri Mulyani mengungkapkan apreasiasinya atas apa yang dilakukan Adaro Energy. Langkah eksportir yang melakukan konversi hasil ekspor ke rupiah sangat membantu pemerintah dalam menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

“Ketidakpastian ekonomi global harus kita hadapi bersama-sama. Kami juga tengan melakukan finalisasi soal insetif bagi eksportir yang melakukan konversi ke rupiah,” imbuh Sri Mulyani. (Ari A)

Risca Vilana

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

3 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

5 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

5 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

12 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

14 hours ago