Moneter dan Fiskal

Ada Tekanan Global, KSSK Pastikan Stabilitas Sistem Keuangan Masih Terjaga

Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah menyelenggarakan rapat berkala dalam rangka koordinasi pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan yang menyimpulkan bahwa stabilitas sistem keuangan nasional di triwulan IV 2018 masih dalam kondisi terjaga dan normal.

“Ini berdasarkan hasil pemantauan lembaga anggota KSSK terhadap perkembangan perekonomian, moneter, fiskal, pasar keuangan, lembaga jasa keuangan, dan penjaminan simpanan,” ujar Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.

Menurutnya, KSSK mencermati beberapa potensi risiko yang berasal dari perekonomian global maupun domestik, dalam bentuk pelemahan pertumbuhan ekonomi global, kebijakan ekonomi AS dan dampak sengketa dagang dengan Tiongkok serta potensi berlanjutnya defisit trade balance dan current account, juga segmentasi likuiditas.

“Menyikapi ini, KSSK memperkuat sinergi kebijakan fiskal, moneter, makroprudensial, dan mikroprudensial dalam menjaga SSK dan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Selama triwulan IV 2018, kata dia, KSSK telah berhasil mengendalikan stabilitas sistem keuangan. Di bidang moneter, Bank Indonesia (Bl) telah mengoptimalkan bauran kebijakan untuk pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar serta memperkuat koordmasi dengan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan.

Baca juga: BI: 2019, Stabilitas Sistem Keuangan di DKI Jakarta Masih Akan Terjaga

Di bidang fiskal, tambah dia, APBN 2018 ditutup dengan kinerja yang baik dengan defisit lebih kecil, penerimaan negara di atas target, dan belanja negara yang sehat. Kemudian, di sektor jasa keuangan, OJK juga berupaya memperkuat kebijakan dan pengawasan terhadap sektor keuangan agar dapat meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

Dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian di bidang penjaminan nasabah perbankan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap tren perkembangan suku bunga simpanan perbankan yang masih menunjukkan tren meningkat.

KSSK telah melaksanakan diskusi publik pada triwulan IV 2018 dan melaksanakan simulasi pencegahan krisis sesuai rencana kerja tahunan 2018. Berdasarkan hasil simulasi krisis tersebut, KSSK telah berhasil menyepakati beberapa rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan.

“Mengantisipasi perkembangan perekonomian tahun 2019, KSSK akan terus memperkuat smergi dan koordinasi antar anggota KSSK, memperkuat Sekretariat KSSK melalui perbaikan tata kelola, sharing informasi, dan mengintensifkan komunikasi publik,” ucapnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

38 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago