Ada Tantangan Ini, Pendapatan Telkom (TLKM) Turun 3 Persen di Semester I 2025

Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatatkan penurunan pendapatan 3 persen menjadi Rp73 triliun pada semester I 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Director of Wholesale and International Service TLKM, Honesti Basyir, menjelaskan penurunan tersebut dipengaruhi pelemahan makroekonomi serta pergeseran konsumsi telekomunikasi ke arah layanan digital.

Meski pendapatan melemah, Telkom masih mampu menjaga profitabilitas. EBITDA tercatat Rp36,1 triliun dengan margin 49,5 persen, sementara laba bersih mencapai Rp11 triliun.

“Salah satu kekuatan Telkom adalah kondisi keuangan yang sehat sehingga transformasi bisnis bisa terus berjalan dengan terjaga,” ujar Honesti dalam Pubex Live di Jakarta, Jumat, 12 September 2025.

Baca juga: Telkom Cetak Laba Bersih Rp11 T di Kuartal II-2025, Berikut Mesin Penggeraknya

Sementara itu, belanja modal Perseroan atau Capex pada semester I 2025 baru tercatat 13 persen dari pendapatan. Angka tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 15,5 persen.

“Penurunan ini bukan berarti pengurangan investasi, melainkan hasil dari efisiensi melalui renegosiasi dengan vendor dan penggunaan spesifikasi yang lebih tepat sasaran tanpa mengorbankan kualitas layanan,” imbuhnya.

Kemudian dari sisi utang, posisi utang terhadap EBITDA mengalami sedikit kenaikan, dari 1 kali menjadi 1,2 kali, namun utang bersih terhadap EBITDA tetap stabil di 0,7 kali.

Di samping itu, rasio utang terhadap ekuitas berada di 57,2 persen dan utang bersih terhadap ekuitas turun ke 33,8 persen, ini menunjukkan struktur permodalan TLKM yang tetap sehat dan terkendali.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Stimulus Ekonomi Baru, Ada Insentif Pajak-Pinjaman Renovasi Perumahan

Adapun untuk tahun 2025, Perseroan menargetkan pertumbuhan perusahaan yang mencerminkan keseimbangan antara pertumbuhan dan efisiensi di tengah perbaikan pertumbuhan ekonomi. 

Lalu dari sisi pendapatan, Perseroan menargetkan pertumbuhan yang relatif stabil, sejalan dengan kondisi industri yang masih menantang namun dengan potensi pemulihan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

13 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

19 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

20 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

21 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

22 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago