Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (9/8) diprediksi kembali teruskan penguatannya. Di mana pada perdagangan kemarin (8/8) laju rupiah mampu ditutup menguat sebesar 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.439 per dolar AS.
Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 6 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.432 per dolar AS. Pergerakan dolar AS diperkirakan melemah di sekitaran level 95.0-95.10 terhadap hampir semua mata uang kuat dunia. Minimnya katalis terhadap dolar membuat mata uang AS melemah.
Baca juga: Depresiasi Rupiah Diprediksi Masih Berlanjut Hingga Akhir Tahun
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam riset hariannya di Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018 mengatakan, mata uang Yuan yang menguat terhadap dolar AS membuat rupiah ikut terdongkrak naik. Yuan stabil di level 6.83/US$ pasca kebijakan bank sentral China People’s Bank of China (PBOC)
“Pasca kebijakan PBOC yang menaikan reserve requirement untuk perdagangan Yuan dan memperlemah spekulasi terhadap Yuan, membuat dolar minim katalis,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa dengan stabilnya mata uang Yuan dan melemahnya dollar indeks, diprediksi akan membuat mata uang garuda ikut terapresiasi diperdagangan hari ini. Nilai tukar rupiah kemungkinan akan menguat ke level Rp14.390-Rp 14.420 per dolar AS. (*)
Poin Penting Kredit Bank Mandiri naik 13,1% menjadi Rp1.452 triliun. DPK tumbuh 15,9% dengan aset… Read More
Poin Penting STRK agresif ekspansi ke pasar ekspor di tengah lesunya pasar domestik. Capex Rp10… Read More
Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 ke level 8.537,91, seiring turunnya… Read More
Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 dan ditutup di level 8.537,91.… Read More
Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More
Poin Penting UMP 2026 telah ditetapkan di 38 provinsi berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 2025,… Read More