Market Update

Ada Sentimen The Fed, IHSG Ditutup Terkoreksi 0,67 Persen

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup terkoreksi ke zona merah pada level 6.936 atau turun 0,67 persen dari dibuka pada level 6.982 pada pembukaan perdagangan hari ini (18/9). 

Pilarmas Investindo Sekuritas melihat pelemahan IHSG hari ini, dipengaruhi oleh para investor yang masih akan wait and see terhadap pengumuman tingkat suku bunga acuan The Fed di minggu ini.

“Hal ini terjadi akibat respon wait and see investor terhadap penantian pengumuman tingkat suku bunga acuan The Fed pada pekan ini, tepatnya Sabtu dini hari,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 18 September 2023.

Baca juga: Siap-Siap! The Fed Diramal Bakal Kerek Suku Bunga Acuan 25 Bps Bulan Depan

Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 350 saham terkoreksi, 184 saham menguat, dan 217 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 21,06 miliar saham diperdagangkan dengan 1,32 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp10,98 triliun. 

Kemudian, kinerja seluruh indeks kompak mengalami pelemahan, seperti IDX30 melemah 0,61 persen menjadi 494,93, LQ45 melemah 0,56 persen menjadi 955,85, JII melemah 0,62 persen menjadi 565,28, dan SRI-KEHATI melemah 0,67 persen menjadi 435,82.

Meski begitu, hanya sektor energi yang mengalami penguatan sebesar 0,11 persen, didukung oleh saham PGAS, INDY, dan ADMR.

Sedangan, sektor lainnya mengalami pelemahan, diantaranya adalah sektor siklikal melemah 0,2,32 persen, sektor transportasi melemah 2,05 persen, sektor bahan baku melemah 1,73 persen, sektor teknologi melemah 1,50 persen, sektor keuangan melemah 0,76 persen.

Serta, sektor non-siklikal melemah 0,73 persen, sektor kesehatan melemah 0,53 persen, sektor properti melemah 0,36 persen, sektor industrial melemah 0,29 persen, dan sektor infrastruktur melemah 0,07 persen.

Baca juga: BEI Beberkan 4 Mekanisme Perdagangan Bursa Karbon, Apa Saja?

Sederet saham top gainers diantaranya adalah PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), PT Kota Satu Properti Tbk (SATU), dan PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES). Sedangkan saham top losers adalah PT MNC Digital Entertaiment Tbk (MSIN), PT Golden Flower Tbk (POLU), dan PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP). (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Adu Laba Bank Digital per September 2024, Siapa Juaranya?

Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More

35 mins ago

Pajak Digital Sumbang Rp29,97 Triliun hingga Oktober 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More

1 hour ago

Fungsi Intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) Moncer di Triwulan III 2024

Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More

2 hours ago

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More

3 hours ago

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More

3 hours ago

Perkuat Inklusi Asuransi, AAUI Targetkan Rekrut 500 Ribu Tenaga Pemasar di 2025

Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More

3 hours ago