Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali melanjutkan penguatan dengan ditutup ke zona hijau pada level 6899,39 atau menguat 0,27% dari dibuka pada level 6880,80 pada pembukaan perdagangan hari ini (24/7).
Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa, indeks IHSG dan bursa regional Asia tertahan di zona mixed, di mana hal tersebut sejalan dengan sikap pasar dalam mengantisipasi keputusan kebijakan suku bunga The Fed di pekan ini.
“Juga pertemuan nanti antara pemerintah China dan Politbiro yang merupakan Komite Tetap Biro Politik Pusat Partai Komunis China menjadi perhatian pasar. Di mana pertemuan tersebut dalam rangka mengevaluasi kinerja ekonomi semester pertama tahun 2023 dan pasar berharap ada stimulus yang mendukung ekonomi China,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 24 Juli 2023.
Baca juga: Resmi Melantai di Bursa, Sinergy Networks (INET) Lepas 1,5 Miliar Saham Baru
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 222 saham terkoreksi, 306 saham menguat, dan 216 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 22,86 miliar saham diperdagangkan dengan 1,36 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp9,39 triliun.
Namun, indeks hari ini bergerak beragam, seperti IDX30 melemah 0,08% menjadi 500,22 dan LQ45 melemah 0,10% menjadi 962,43. Sedangkan, SRI-KEHATI menguat 0,05% menjadi 443,41 dan JII menguat 0,02% menjadi 549,44.
Meski begitu, hanya beberapa sektor yang mengalami penguatan, di antaranya adalah sektor energi menguat 1,83%, sektor industrial menguat 1,09%, sektor bahan baku menguat 0,76%, sektor kesehatan menguat 0,51%, dan sektor siklikal menguat 0,05%.
Sedangkan, sektor lainnya mengalami pelemahan, seperti, sektor properti melemah 0,75%, sektor teknologi melemah 0,52%, sektor transportasi melemah 0,39%, sektor infrastruktur melemah 0,25%, sektor non-siklikal melemah 0,24%, dan sektor keuangan melemah 0,23%.
Baca juga: Fundamental Solid, Saham GTS International (GTSI) Masuk Rekomendasi Beli
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Jaya Trishindo Tbk (HELI), dan PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN). Sedangkan saham top losers adalah PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT), PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE), dan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG), dan PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA). (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More