Market Update

Ada Sentimen Positif Inflasi, IHSG Ditutup ke Zona Hijau

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup pada zona hijau pada level 6.921 atau menguat 0,38 persen dari dibuka pada level 6.895 pada pembukaan perdagangan hari ini (28/8). 

Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa, penguatan indeks IHSG hari ini dipengaruhi oleh Bank Indonesia (BI) yang optimis inflasi akan terkendali di 2,9 persen dan inflasi inti di 2,5 persen hingga akhir tahun 2023.

“Penurunan yang semakin terkendali ini dipengaruhi oleh kerjasama mengendalikan inflasi sektor pangan, permintaan yang teratur, tingkat kenaikan harga barang impor yang rendah, dan ekspektasi inflasi yang tetap terjaga,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 28 Agustus 2023.

Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 258 saham terkoreksi, 280 saham menguat, dan 214 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 23,24 miliar saham diperdagangkan dengan 1,18 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp9,41 triliun. 

Kemudian, beberapa indeks juga menunjukkan penguatan, dengan IDX30 menguat 0,17 persen menjadi 496,49, LQ45 menguat 0,16 persen menjadi 958,28, dan JII menguat 0,56 persen menjadi 558,12. Sedangkan, SRI-KEHATI melemah 0,09 persen menjadi 443,33.

Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Pekan Ini, Berikut Katalis Pemicunya

Lalu, hanya sektor transportasi yang mengalami pelemahan sebesar 2,39 persen ditopang oleh saham GIAA, SMDR, dan BIRD.

Sedangkan, sektor lainnya mengalami penguatan, diantaranya adalah sektor bahan baku menguat 1,45 persen, sektor energi menguat 1,00 persen, sektor properti menguat 0,80 persen, sektor infrastruktur menguat 0,73 persen, sektor non-siklikal menguat 0,63 persen.

Serta, sektor kesehatan menguat 0,49 persen, sektor teknologi menguat 0,41 persen, sektor siklikal menguat 0,40 persen, sektor industrial menguat 0,36 persen, dan sektor keuangan menguat 0,15 persen.

Sederet saham top gainers diantaranya adalah PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU). Sedangkan saham top losers adalah PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), PT Modern International Tbk (MDRN), dan PT Chitose International Tbk (CINT).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH), PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), dan PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX). (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

7 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

7 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

20 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

21 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

21 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

22 hours ago