Ekonomi dan Bisnis

Ada Natal dan Tahun Baru, Kegiatan Dunia Usaha Malah Melambat di Triwulan IV 2023

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengumumkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan perlambatan pada kinerja kegiatan dunia usaha. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) di triwulan IV 2023 sebesar 13,17% atau lebih rendah dari triwulan III 2023 yang sebesar 15,65%.

Meski demikian, menurut Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono Kegiatan Dunia Usaha masih tetap kuat. Kegiatan usaha yang masih tumbuh cukup kuat tercermin dari kinerja sebagian Lapangan Usaha (LU) seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru.

“Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) melambat sesuai siklus triwulanannya, namun mengindikasikan kinerja kegiatan usaha tetap kuat meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya,” ujar Erwin dalam keterangannya dikutip 18 Januari 2024.

Baca juga: Dunia Usaha Harap Stabilitas Politik Tetap Terjaga Demi Pemulihan Ekonomi RI

Adapun Lapangan Usaha (LU) yang meningkat antara lain LU Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Motor (SBT 1,48%), LU Transportasi dan Pergudangan (SBT 1,30%), LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 0,97%), serta LU Informasi dan Komunikasi (SBT 1,04%).

Sementara itu, kinerja LU yang tetap kuat tecermin pada LU Industri Pengolahan (SBT 1,0%) seiring dengan tersedianya kapasitas penyimpanan dan sarana produksi, LU Konstruksi (SBT 1,27%) seiring dengan penyelesaian beberapa proyek, serta LU Jasa Keuangan (SBT 1,99%).

Akan tetapi, hanya LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang berada pada fase kontraksi dengan SBT sebesar -0,81% disebabkan Oleh masuknya musim tanam, kekeringan, dan hama (penyakit) yang memengaruhi produksi.

Sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2023 tetap kuat sebesar 73,91%. Penggunaan tenaga kerja juga terindikasi tetap kuat disertai kondisi keuangan dunia usaha yang membaik pada seluruh aspeknya, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, serta akses pembiayaan yang lebih mudah.

Baca juga: Jokowi Bilang Peredaran Uang Kering ke Pelaku Usaha, Begini Respon Bos BI

Lebih lanjut, pada triwulan I 2024, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha meningkat dengan SBT sebesar 15,38%. Kegiatan usaha pada seluruh LU diprakirakan tumbuh positif, terutama didorong oleh LU Industri Pengolahan serta LU Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. 

Peningkatan tersebut merupakan langkah pelaku usaha untuk memenuhi permintaan domestik, khususnya menjelang periode Ramadan tahun 2024. Selain itu, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan meningkat sejalan dengan musim panen komoditas tanaman pangan di sejumlah wilayah (sebagian besar Jawa serta sebagian Sumatera dan Sulawesi). (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

11 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

11 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

13 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

14 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

14 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

15 hours ago