Keuangan

Ada Kontraksi di Asuransi Jiwa, OJK: Penghimpunan Premi Masih Relatif Stabil

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan premi asuransi jiwa tercatat sebesar Rp14,6 triliun atau terkontraksi 6,98% yoy dan asuransi umum sebesar Rp9,1 triliun atau tumbuh 18,3% yoy.

Meski begitu, Kepala Eksekutif Bidang IKNB OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa penghimpunan premi sektor asuransi di bulan September 2022 tercatat masih relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kemudian, nilai outstanding piutang pembiayaan tumbuh 10,68% yoy pada September 2022 menjadi sebesar Rp397,42 triliun, dengan didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 27,1% yoy dan 21,7% yoy,” ucap Ogi dalam Konferensi Pers RDKB OJK di Jakarta, 3 November 2022.

Selain itu, profil risiko perusahaan pembiayaan jugs masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) tercatat turun menjadi sebesar 2,58% dibandingkan dengan Agustus 2022 sebesar 2,6%.

“Outstanding pembiayaan yang direstrukturisasi terus menurun, dan per September 2022 tercatat nilai financing at risk adalah sebesar 14,56% dari total outstanding pembiayaan dibandingkan dengan September 2021 sebesar 23,5%,” imbuhnya.

Di sisi sektor dana pensiun tercatat mengalami pertumbuhan aset sebesar 5,01% yoy, dengan nilai aset mencapai Rp335,28 triliun.

Lalu, pada kinerja FinTech peer to peer (P2P) lending pada September 2022 masih mencatatkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 77,33% yoy atau meningkat Rp1,51 triliun menjadi Rp48,74 triliun.

“Namun demikian, OJK mencermati tren kenaikan risiko kredit dan kecenderungan penurunan kinerja di beberapa FinTech P2P Lending,” ujar Ogi.

Adapun, permodalan di sektor IKNB masih terjaga dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum yang mencatatkan Risk Based Capital (RBC) sebesar 467,25% dan 312,79% yang berada jauh di atas threshold sebesar 120%.

Diketahui, pada gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,0 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali yang masing-masing tumbuh sebesar 27,1 persen yoy dan 21,7 persen yoy. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

45 mins ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

15 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

20 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

21 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

22 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

23 hours ago