Keuangan

Ada Ketidakpastian Global, Investasi di Startup Fintech Menurun

Jakarta – Ekonom Senior sekaligus Steering Comittee IFSOC Hendri Saparani menyebutkan, nilai pendanaan startup fintech Indonesia pada tahun 2022 naik 8,4% yoy dengan nilai sebesar USD1,42 triliun, dengan jumlah transaksi (deal) yang menurun. Rata-rata pendanaan tersebut mengalami peningkatan dari USD22,9 juta per deal pada tahun 2021 menjadi USD34,6 juta per deal pada tahun 2022.

Dia menuturkan, penurunan ini dikarenakan dunia sedang mengalami ketidakpastian dan inflasi tinggi imbas dari kondisi geopolitik dan makroekonomi. Kondisi inflasi global ini mendorong investor menjadi lebih selektif dalam mendanai startup dan fokus pada profitabilitas dibandingkan growth, ditandai dengan penurunan jumlah transaksi di Indonesia.

“Dampaknya, perusahaan startup kerap melakukan efisiensi dan optimisasi biaya pengeluaran serta mempersiapkan cash flow untuk memperpanjang runaway,” ujar Hendri dalam Press Briefing IFSOC 2022, Selasa, 27 Desember 2022.

Namun, di sisi lain menurutnya, fenomena tersebut akan juga berdampak kearah positif karena adanya perubahan dari arah investasi yang ada di startup Indonesia untuk lebih fokus terhadap lini bisnis yang lebih baik. Ditunjukan bahwa selama tahun 2022 ekosistem startup fintech mengalami transformasi sehingga membutuhkan penyesuaian terhadap model bisnis yang commercially viable.

“Perubahan ini mendorong iklim persaingan perusahaan fintech startup menjadi lebih sehat dan inovatif,” jelasnya.

Di tahun 2023, IFSOC menilai investasi di startup fintech masih cukup menarik meskipun ditengah gejolak global yang mengalami perlambatan ekonomi. Namun, pertumbuhan di domestik masih cukup baik yang diperkirakan akan berada pada level 4,5% – 5%.

“Kita melihat lagi pasar investasi startup fintech ini dilihat dari bagimana sektor konsumsi masyarakat  maupun perusahan mereka sudah pulih tumbuh demikian juga di sektor produksi banyak industry yang sudah menggeliat dengan tren investasi yang cukup bagus. Tahun depan bahkan investasi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi kedua setelah konsumsi rumah tangga,” ungkapnya. (*)

Irawati

Recent Posts

Resmi! Ini Daftar Komisaris dan Direksi Bank Mandiri Hasil RUPST 2025

Jakarta – Bank Mandiri menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada hari ini, Selasa, 25… Read More

1 hour ago

Hadapi Cuaca Ekstrem, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman hingga Lebaran

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi… Read More

2 hours ago

THR ASN, TNI dan Polri Sudah 100 Persen Dibayar, Ini Rinciannya

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah merealisasikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)… Read More

3 hours ago

Darmawan Junaidi Tetap Dirut Mandiri, Alexandra Digantikan Riduan Jadi Wakil Dirut

Jakarta – Bank Mandiri menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada Selasa, 25 Maret… Read More

3 hours ago

IHSG Lanjut Meningkat ke Level 6.235, Sektor Keuangan Pimpin Penguatan

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 25 Maret 2025, kembali ditutup… Read More

4 hours ago

Tok! RUPST Bank Mandiri Sepakat Bagikan Dividen Rp43,51 Triliun

Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024… Read More

5 hours ago