News Update

Ada BI 7-day Repo Rate, Capping OJK Tak Perlu Diterapkan

Jakarta – Penerapan suku bunga acuan baru yakni BI 7-day (Reverse) Repo Rate pada 19 Agustus 2016 mendatang, dianggap akan mementahkan efektivitas kebijakan batas atas (capping) suku bunga deposito yang akan diterapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh ekonom BCA, David Sumual, di Jakarta, Senin, 15 Agustus 2016. Menurutnya, OJK tak perlu lagi mengeluarkan kebijakan capping deposito perbankan, karena lewat BI 7-day (Reverse) Repo Rate suku bunga bank akan ditentukan sendiri oleh market.

“Kalau BI 7-day Reverse Repo Rate diberlakukan, maka tidak perlu lagi kebijakan capping dari OJK. Karena, suku bunga perbankan akan dengan sendirinya ditentukan oleh market. Jadi, ke depannya tidak perlu lagi ada capping,” ujar David.

Selain itu, kata dia, pemberlakuan BI 7-day (Reverse) Repo Rate juga akan memaksa Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mereformulasi struktur suku bunga pinjaman. “Nanti akan ada patokan yang baru bagi LPS untuk menetapkan bunga simpanan. Tapi harus ada juga suku bunga yang riil positif,” tukasnya.

Pemberlakuan BI 7-day (Reverse) Repo Rate juga harus dibarengi dengan pendalaman pasar keuangan melalui cara-cara intensif menerbitkan instrumen finansial. “Selama ini uang banyak ke BI, sedangkan ke pemerintah sangat sedikit. Instrumen jangka pendek banyak tersedia di BI,” paparnya.

Dirinya berharap, agar pemerintah mempunyai inisiatif untuk meragamkan instrumen di pasar keuangan. “Sekarang hanya SPN (Surat Perbendaharaan Negara) yang bertenor pendek. Diharapkan pemerintah banyak menerbitkan instrumen SPN yang di bawah satu tahun,” ucap David.

Penambahan instrumen oleh pemerintah tersebut, kata dia, diyakini akan memberi dampak positif ke sektor riil. “Kebijakan BI 7day Repo Rate bukan langsung abrakadabra, negara lain juga ada yang tidak berhasil. Pemerintah harus melakukan percepatan reformasi struktural,” tutup David. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

5 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

6 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

9 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

12 hours ago