Ada 43 Emiten Baru, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp154,13 T

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan penghimpunan dana di pasar modal hingga Juni 2023 masih terjaga tinggi sebesar Rp154,13 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 43 emiten.

Di samping itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan bahwa saat ini di pipeline masih terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp69,91 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan.

Kemudian, dirinya menambahkan bahwa di tengah pasar keuangan global yang bergerak mixed, pasar saham di Juni 2023 menguat sebesar 0,43% mtd ke level 6.661,88 dari Mei 2023 yang melemah 4,08% mtd ke level 6.633,26.

“Meski non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp4,38 triliun mtd dari Mei 2023 yang mencatat inflow Rp1,67 triliun mtd,” ucap Inarno dalam RDKB OJK di Jakarta, 4 Juli 2023.

Baca juga: Jokowi: Divestasi Vale Harus Utamakan Kepentingan Nasional

Inarno menjelaskan, penguatan IHSG terbesar dicatatkan oleh saham di sektor transportasi, logistik, dan keuangan. Sedangkan secara ytd, IHSG tercatat melemah sebesar 2,76% dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp16,21 triliun dari Mei 2023 yang mencatat net buy sebesar Rp20,58 triliun ytd.

Sedangkan, untuk pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,96% mtd dan 6,48% ytd ke level 367,12 dari Mei 2023 menguat 1,91% mtd dan 5,46% ytd. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor non-resident tercatat sebesar Rp22,85 miliar mtd, namun secara ytd masih tercatat outflow Rp637,86 miliar ytd.

Dari sisi pasar SBN masih melanjutkan tren positif dengan membukukan dana masuk investor asing per 27 Juni 2023, dimana non-resident mencatatkan inflow yang cukup signifikan sebesar Rp17,53 triliun mtd dari Mei 2023 inflow Rp6,67 triliun mtd.

“Sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 1,32 bps mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 7,55 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp84,70 triliun ytd,” imbuhnya.

Baca juga: Segera Diumumkan, Ini Profil Calon Dewan Komisioner OJK Periode 2023-2028

Adapun, industri reksa dana, mencatatkan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana per 26 Juni 2023 tercatat sebesar Rp511,05 triliun atau naik 1,26% mtd dengan investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp3,40 triliun mtd. Sedangkan secara ytd, NAB meningkat 1,23% dan tercatat net subscription sebesar Rp0,75 triliun.

Sementara, untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 27 Juni 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 419 Penerbit, 156.155 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp896,80 miliar. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

6 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

9 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago