“Banyak negara menjadikan skema penjaminan kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dengan mengembangkan sektor UMKM. Itu bukan hanya negara berkembang, tapi juga negara maju misalnya Jepang dan Korea,” ujar Nanang yang juga menjabat Direktur SDM, Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo kepada Infobank di Bangkok, Kamis, 24 November 2016.
Pada ACSIC ke-29 ini, perusahaan-perusahaan penjaminan kembali menunjukkan komitmennya untuk membantu pemerintah di negaranya dalam menjaga sustainability pertumbuhan ekonomi yang menjadi tantangan sejak krisis global 2008. Di tengah pelemahan ekonomi global yang disebut banyak ekonom sebagai new normal economy, kredit perbankan sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan produktif dan lembaga penjaminan menjadi penting untuk me-back up risiko kredit seperti di sektor SME. Hal tersebut juga diungkapkan H.E. Wisudhi Srisuphan, Deputi Menteri Keuangan Thailand dalam opening remarks-nya di ACSIC ke-29. “Di Thailand, skema penjaminan kredit untuk SME menjadi suplemen untuk menghadapi krisis.
Membantu SME dalam mengakses kredit, berkontribusi dalam prosperity, security, and sustainability,” ujar Srisuphan. (*) Karnoto Mohamad
Page: 1 2
Jakarta - Pemerintah resmi membebaskan biaya Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan… Read More
Jakarta - PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) terus memberdayakan… Read More
Jakarta – Pemerintah Indonesia mendukung penuh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) usai merilis surat penangkapan terhadap Perdana Menteri… Read More
Jakarta – Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen akan naik menjadi 12 persen tahun depan.… Read More
Jakarta - Menjelang hari jadinya yang ke-43, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance)… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pelaksanaan pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan pada November… Read More