News Update

Acronis Gandeng Synnex Metrodata Hadirkan Cyber Cloud Data Center

Jakarta – Acronis berkolaborasi dengan PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), sebagai salah satu distributor sekaligus mitra untuk Indonesia dalam menghadirkan solusi Acronis Cyber Cloud Data Center di Indonesia. Pembukaan data center ini merupakan bagian dari Global/Local Inisiatif perusahaan.

Data center tersebut akan mencakup manajemen global untuk semua data center, juga redundansi geografis, sebagai kontrol untuk mitra lokal dan menjadi situs pemulihan bencana lokal –dengan harga yang kompetitif. Dengan demikian, bisnis di Indonesia tidak akan kesulitan memenuhi persyaratan kepatuhan, kewenangan data dan kinerja yang selalu berubah.

“Indonesia adalah salah satu fokus utama Acronis di APAC dan kawasan dengan pertumbuhan tercepat. Kami telah menggelontorkan investasi sebesar $250 juta baru-baru ini ke pasar Indonesia dan kami akan terus membantu mitra kami memperluas kemampuan perlindungan siber mereka,” jelas Neil Morarji, General Manager Acronis di APAC pada keterangannya, 19 Agustus 2021.

Pada kesempatan yang sama, Lie Heng, Solution Business Director SMI menilai bahwa perangkat lunak cloud-based backup dan keamanan siber berbasis cloud akan dibutuhan untuk mengamankan perusahaan dan organisasi khususnya semasa bekerja jarak jauh di dunia pandemi saat ini. Untuk itu, ia senang dapat menjalin kerja sama dengan Acronis pada peluncuran cloud data center di Jakarta.

“Melalui kemitraan kami dengan Acronis, kami akan dapat membukakan peluang seperti menyediakan solusi perlindungan siber terlengkap bagi mitra dan pelanggan kami, sekaligus memberikan efisiensi, kinerja, dan keandalan terbaik,” ujar Lie Heng.

Sebagai informasi, pendekatan komprehensif terhadap perlindungan siber semakin penting bagi organisasi di industri TI saat ini. Merujuk Laporan Cyberthreats Report Mid-year 2021 yang dikeluarkan oleh Acronis baru-baru ini, empat dari lima organisasi mengalami pelanggaran keamanan siber yang berasal dari kerentanan pada ekosistem vendor pihak ketiga mereka, hanya dalam paruh pertama tahun 2021.

Pada saat yang sama, rata-rata biaya pelanggaran data naik menjadi sekitar US$3,56 juta, dengan rata-rata pembayaran ransomware melonjak 33% atau menjadi lebih dari US$100.000. (*)

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

2 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

3 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

3 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

4 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

4 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

5 hours ago