Pada tahun 2017 perusahaan dengan kode saham ABMM telah fokus untuk terus memperkuat balance sheet melalui pemangkasan utang serta meningkatkan sinergi diantara anak usaha serta utilisasi dan produktifitas aset.
Dengan menekankan pada struktur permodalan yang lebih kuat serta operational excellence, ABM diharapkan akan memiliki kemampuan bertahan dalam menghadapi kondisi pasar komoditas batubara yang volatile.
Dengan keunggulan secara sinergi operasional dan cadangan batubara yang memadai, ABM akan memiliki platform yang lebih kokoh serta kesiapan yang lebih baik lagi untuk bersaing dalam memenuhi permintaan pasar batubara.
“Akuisisi tambang batubara ini menjadi prioritas ABM untuk meningkatkan cadangan dan mendukung peningkatan produksi batubara perusahaan. Dengan harga batubara yang stabil dan efisiensi produksi yang berhasil dilakukan ABM sejak 2014, kami percaya kinerja perusahaan akan terus meningkat,” tambah Adrian.
Sepanjang tahun 2016, total produksi batubara ABM tercatat telah mencapai 6 juta ton dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 14 juta ton di tahun 2019. Produksi batubara ABM akan dipasarkan ke Tiongkok, India dan memenuhi kebutuhan domestik untuk memasok pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang banyak dibangun pemerintah. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Bank Mega Syariah mencermati tantangan pertumbuhan pasar untuk produk wealth management syariah. Dibanding… Read More
BANDUNG – Kepuasan nasabah adalah prioritas utama bank bjb, yang terus berinovasi untuk menghadirkan beragam… Read More
Jakarta – Belum sepekan Prabowo Subianto dilantik jadi presiden, penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita… Read More
Jakarta – ISSHU, brand fesyen yang dikenal dengan desainnya yang futuristik dan eksentrik, tampil memukau… Read More
Jakarta - Jumlah transaksi judi online (judol) di Indonesia mencapai Rp600 triliun, sejak 2017 hingga… Read More
Bali - PT Rintis Sejahtera (RINTIS) kembali menggelar acara “PRIMA Executive Gathering 2024”. Acara digelar… Read More