Poin Penting
Jakarta – Usai resmi mencatatkan saham sebagai perusahaan tercatat ke-25, PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO), emiten eksportir sarang burung walet, menargetkan pendapatan sekitar Rp700 miliar dan laba bersih Rp40 miliar pada 2026.
Direktur Keuangan RLCO, Dwiadi Prastian Hadi, menyampaikan bahwa proyeksi tersebut meningkat dari posisi saat ini yang masing-masing berada di kisaran Rp600 miliar dan Rp30 miliar.
Dwiadi menambahkan bahwa kenaikan kinerja akan ditopang oleh peningkatan kontribusi ekspor yang ditargetkan mencapai 80-90 persen tahun depan. Perusahaan akan memperluas pasar ekspor, dimulai dari Vietnam pada kuartal IV 2025.
Baca juga: Saham Emiten Sarang Burung Walet (RLCO) Naik Tajam di Hari IPO, Ini Rinciannya
Perluasan ekspor selanjutnya akan dilakukan ke Thailand pada kuartal II 2026, kemudian Amerika Serikat pada kuartal IV 2026. Selain itu, RLCO juga menargetkan pasar Asia Tenggara lainnya, yaitu Filipina.
“Tahun depannya, omzetnya mungkin sudah sekitar Rp700 miliar, profitnya sekitar Rp40 miliar ya dan kontribusi ekspor itu 80 persen tahun ini. Tahun depan 80-90 persen. Masih sama. Cuma menambah pasar. Menambah negara-negara,” ujar Dwiadi kepada media di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Adapun, dalam aksi korporasi IPO, Perseroan menyatakan akan menggunakan dana hasil IPO untuk meningkatkan utilisasi pabrik yang saat ini masih berada di bawah 50 persen. Perusahaan menargetkan utilisasi dapat meningkat di atas 60 persen setelah IPO.
“Kalau utilisasi saat ini memang belum sampai 50 persen, sesudah IPO diharapkan bisa meningkatkan produksi di atas 60 persen,” imbuhnya.
Baca juga: Siap Melantai di Bursa, Emiten Sarang Burung Walet RLCO Bidik Dana Rp150 Miliar
Sebagai informasi, Perseroan sendiri menawarkan sebanyak 625.000.000 saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran sebesar Rp168 per saham.
Melalui Penawaran Umum tersebut, Perseroan akan meraup dana sebesar Rp105 miliar, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp525 miliar.
Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan 56,33 persen sebagai modal kerja Perseroan untuk pembelian bahan baku sarang burung walet.
Sementara 43,67 persen akan disalurkan sebagai tambahan modal ke entitas anak, PT Realfood Winta Asia, untuk kebutuhan pembelian bahan baku. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting AAJI memperkirakan nilai klaim meninggal dunia akibat musibah di Sumatra mencapai Rp50 miliar–Rp100… Read More
Poin Penting Penyaluran kredit BNBA mencapai Rp4,71 triliun hingga September 2025, naik 5,2% dari kuartal… Read More
Poin Penting Anak usaha EMAS raih fasilitas pinjaman USD350 juta untuk mendukung tahap akhir konstruksi… Read More
Poin Penting Livin’ Paylater Bank Mandiri telah mencapai 250.000 pengguna sejak diluncurkan pada Desember 2023… Read More
Poin Penting Ignasius Jonan dikenal sebagai tokoh yang mentransformasi KAI dari perusahaan merugi menjadi modern… Read More
Poin Penting LPS masih menghitung limit Program Penjaminan Polis (PPP) agar mampu melindungi minimal 90%… Read More