Keuangan

AAUI: Properti Dominasi 25,3 Persen Pangsa Pasar Asuransi Umum, Segini Total Preminya

Jakarta – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat lini usaha properti mendominasi 25,3 persen pangsa pasar pendapatan premi industri asuransi umum di Indonesia pada Kuartal III-2023.

Meski demikian, Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang menyebutkan, pencatatan premi Asuransi Harta Benda ini terkontraksi jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Pada periode ini, lini usaha properti terkontraksi sebesar 9,3 persen dari Rp20,57 triliun pada Kuartal III 2022 menjadi Rp18,65 triliun pada Kuartal III 2023,” ujarnya dalam konferensi pers Kinerja Industri Asuransi Umum di Jakarta, Selasa (28/11).

Baca juga: Tumbuh 10,1 Persen, Total Premi Asuransi Umum di Kuartal III 2023 jadi Segini

Trinita menilai, hal ini disebabkan oleh hardening market yang berdampak pada menurunnya kapasitas dari reasuransi yang dapat diserap.

“Oleh karena itu banyak yang melakukan self insured,” tuturnya.

Dia melanjutkan, lini usaha kendaraan bermotor juga masih terus mendominasi pangsa pasar industri asuransi umum sebesar 19,8 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 lalu, lini usaha ini dicatatkan tumbuh 11,9 persen.

“Lini usaha asuransi kendaraan memperoleh premi sebesar Rp14,5 triliun dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang hanya Rp13 triliun,” jelasnya.

Tentunya, lanjut Trinita, lini usaha ini masih tetap menjadi pangsa pasar terbanyak ke-2 lantaran tumbuhnya retail sales untuk kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Pangsa pasar terbesar selanjutnya diisi oleh asuransi kredit dan asuransi kesehatan dengan proporsi sebesar 18,8 persen dan 7,2 persen.

Baca juga: Ini Dia 7 Tantangan Yang Akan Dihadapi Asuransi Umum di Tahun Politik

Pada periode ini lini usaha asuransi kredit mengalami pertumbuhan positif dengan total perolehan preminya sebesar Rp13,8 triliun.

Trinita menyebut faktor pendukung utama dari tumbuhnya pencatatan premi asuransi kredit tak lepas dari penyaluran kredit dari Bank Indonesia (BI) yang juga tumbuh pada seluruh jenis kredit yang disalurkan.

“Di samping itu, pemerintah juga terus meningkatkan risiko penyaluran kredit agar tetap terjaganya pertumbuhan kredit untuk masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

OJK Bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership, Perkuat Perasuransian di Asia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan telah bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership (GAIP)… Read More

1 hour ago

IHSG Kembali Dibuka Naik 0,44 Persen ke Level 7.769

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB, Jumat, 18 Oktober 2024, Indeks… Read More

1 hour ago

KBank Perkuat Ekspansi Regional, Tegaskan Investasi pada Bank Maspion

Bangkok - Kasikorn Bank (KBank) semakin mengukuhkan posisinya di kawasan ASEAN dan sekitarnya dengan strategi… Read More

3 hours ago

IHSG Berpotensi Melemah Setelah Reli 5 Hari

Jakarta - BNI Sekuritas menyoroti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

3 hours ago

Solo International Art Camp 2024, Seni yang Menghubungkan Dunia

Solo - Solo International Art Camp (SIAC) 2024 kembali lagi. Event yang digelar pada 17-24… Read More

3 hours ago

Kejahatan Siber Meningkat, Kenali Modus Penipuan Investasi Gaya Baru

Jakarta - Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mendorong industri keuangan memperluas jaringan melalui aplikasi… Read More

12 hours ago