Keuangan

AAUI Optimis Kinerja Industri Asuransi Cerah di 2024, Ini Faktor Pendukungnya

Bali – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimis kinerja industri asuransi nasional bakal positif di tahun depan. Optimisme ini dilandasi oleh kuatnya kinerja ekonomi nasional saat ini.

“Melihat pertumbuhan ekonomi cukup optimis saya, meskipun kita tetap harus banyak perbaikan di internal. Reformasi dan transformasi terjadi di industri asuransi umum, mudah-mudahan tahun 2024 lebih baik ketimbang 2023,” tutur Chairman Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan dikutip 14 Oktober 2023.

Baca juga: Kolaborasi dengan Asing Diharap Dorong Penetrasi Asuransi di RI

Budi menyatakan, jika kepercayaan para investor global terhadap Indonesia makin membaik dewasa ini. Apalagi dengan adanya sejumlah revisi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terkait industri asuransi yang sedang dilakukan OJK saat ini akan semakin memperkuat industri perasuransian nasional ke depannya.

“Kita lagi penguatan di industri asuransi umum Indonesia. Menuju Indonesia Emas 2045, fundamental kita harus kuat. Kita berkolaborasi dengan regulator tentunya. Hal-hal yang memang kurang, kita perbaiki dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” tambahnya.

Senada dengan Budi, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, mengatakan, kinerja ekonomi Indonesia yang stabil dan menunjukkan penguatan belakangan ini adalah peluang emas bagi industri asuransi nasional.

“Ke depan kami bersama-sama dengan asosiasi, dengan para stakeholders, punya komitmen agar industri perasuransian itu bisa kembali ya. Karena ekonomi Indonesia tumbuh baik, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapitanya meningkat, pasti membutuhkan asuransi. Perlindungan terhadap risiko-risiko yang ada di tengah masyarakat,” terang Ogi.

AAUI sendiri memprediksi pertumbuhan premi secara umum di tahun depan bisa mencapai 11% sampai 12%.

“Pertumbuhan kita prediksi naik, tapi tidak signifikan. Bisa antara 11% sampai 12% secara overall. Ini untuk premi bruto ya. Tapi kalau untuk hasil underwriting saya belum bisa sampaikan prediksinya,” pungkas Budi. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago