Pengurus AAJI; Jabarkan kinerja industri. (Foto: Budi Urtadi)
Jakarta–Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menargetkan pertumbuhan premi industri asuransi jiwa 15% dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu industri asuransi jiwa mencatat pendapatan premi Rp128,66 triliun terdiri dari premi bisnis baru Rp70,42 triliun dan premi lanjutan Rp58,24 triliun.
“Kita selalu lihat data beberapa tahun belakangan, industri asuransi jiwa ini dalam kondisi apapun juga akan selalu tumbuh preminya minimum 10-30%. Tadi saya lihat bahwa tahun 2014-2015 growing-nya juga sebenarnya sekitar 10%. Jadi sebenarnya akan tetap growing tahun ini. Diharapkan tahun ini sekitar 15%. Itu pengalaman kita bertahun-tahun,” kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim di Kantor AAJI, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.
Faktor pendorongnya menurut Hendrisman adalah rezim suku bunga rendah yang sedang dirintis Pemerintah dan regulator. Jika suku bunga simpanan rendah, yield produk unit link sebagai produk proteksi dan investasi diyakini akan menarik.
Selain soal daya tarik produk unitlink, menurutnya asuransi mikro juga akan berperaan dalam pertumbuhan industri asuransi. Penjualan produk asuransi mikro tersebut menurutnya akan makin marak dengan menggunakaan agen hingga ke pelosok daerah.
“Jadi sistem keagenan ini sampe ke seluruh pelosok. Kita sebut sebagai special engine juga akan terangkat,” tambahnya. (*) Ria Martati
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB, Kamis, 24 April 2025, Indeks… Read More
Jakarta – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, menanggapi isu dampak… Read More
Jakarta – Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), didorong oleh membaiknya sentimen pasar yang… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat perputaran uang tunai pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025 mencapai Rp160,3… Read More
Jayapura – Kolaborasi antara pemerintah daerah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sangat dibutuhkan. Terutama dalam… Read More
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)… Read More