Keuangan

AAJI: Sebagian Kebutuhan Asuransi Masyarakat Dipenuhi Unit Link

Jakarta – Produk asuransi Unit Link beberapa waktu belakangan memicu sengketa antara nasabah dan perusahaan asuransi. Meskipun demikian, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan bahwa produk Unit Link saat ini masih diminati dan dibutuhkan masyarakat.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon mengungkapkan disepanjang 2021, produk Asuransi Unit Link masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 6,7% (yoy) atau senilai Rp127,7 triliun serta berkontribusi sebesar 62,9% dari keseluruhan total pendapatan premi. Budi menjelaskan, ini artinya sebagian masyarakat masih ada permintaan akan produk unit link.

“Ada sebagian masyarakat Indonesia yang membutuhkan proteksi asuransi jiwa, kebutuhannya terjawab oleh asuransi unit-link. Ada juga sebagian lainnya yang kebutuhannya terjawab oleh produk non-unit link. Artinya masing-masing memiliki pasarnya,” jelas Budi ketika menjawab pertanyaan media, Selasa, 12 April 2022.

Terkait sengketa yang terjadi pada produk unit link, AAJI menyayangkan terjadinya situasi tersebut. Budi menjelaskan, anggota-anggota AAJI saat ini sudah mengikuti ketentuan yang ada. Para tenaga pemasar para anggota AAJI juga sudah tersertifikasi dan lulus dari persyaratan yang diberikan. Ia berharap sengketa antara nasabah dan perusahaan asuransi bisa segera diselesaikan melalui jalur yang tersedia.

Lebih jauh, Budi juga mengapresiasi langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melakukan perbaikan pada regulasi Produk Asuransi Yang Dikaitkan Investasi (PAYDI). Ia percaya dengan perbaikan yang ada permasalahan sengketa pada produk unit link bisa diminimalisir.

“Ke depannya, AAJI optimis, dengan adanya penyempurnaan dari peraturan yang sudah ada, masyarakat dapat lebih mudah memahami dan dapat benar-benar merasakan manfaat dari produk ini. Sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia dapat terlindungi sehingga ketahanan keuangan keluarga Indonesia semakin besar, dan pada akhirnya dapat berdampak positif pada ketahanan ekonomi Indonesia,” jelasnya. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

3 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

17 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

23 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

24 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago