Jakarta–Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksikan pertumbuhan premi di rentang 23-29% pada tahun depan.
“Outlook tahun 2016, pertumbuhan premi 20-30%, range 23-26%. Sudah terbukti selama 10 tahun,” tukas Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim dalam Seminar Media Asuransi bertema Insurance Outlook 2016 di Jakarta, Kamis, 19 November 2015.
Prospek industri asuransi jiwa sendiri masih sangat besar karena penetrasi yang masih rendah sehingga memungkinkan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini tidak terlepas dari masih minimnya alokasi pendapatan masyarakat untuk asuransi.
“Ada bonus demografi, peningkatan density dan penetrasi asuransi. Peningkatan kelas menengah 35% (World Economy Outlook 2014),” sambung Hendrisman.
Namun demikian, lanjutnya, prospek industri asuransi jiwa yang masih sangat besar harus bisa mengakomodasi kebutuhan nasabah. Sehingga mengharuskan industri dapat menghadapi beberapa tantangan seperti peningkatan dan perubahan demand terhadap produk asuransi jiwa.
“Begitu juga dengan variasi dan kompleksitas produk. Pun kesesuaian tingkat premi dan variasi tarif premi, variasi risiko untuk setiap struktur segmen konsumen,” tandas Hendrisman. (*) Paulus Yoga
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More