Keuangan

AAJI: Lonjakan Inflasi Bakal Pengaruhi Kemampuan Nasabah Membayar Premi

Jakarta – Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon mengungkapkan Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diumumkan 3 September lalu belum akan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja industri asuransi jiwa tahun ini.

“Kalau hanya karena kenaikan BBM, kita sudah terjadi beberapa kali dalam sekian tahun terakhir dan toh industri asuransi jiwanya masih tetap sustaince. Kami tetap memandang positif industri asuransi jiwa ini,” ungkap Budi, di Kantor Pusat AAJI Jakarta, SelasaSelasa, 6 September 2022.

Namun demikian, AAJI tetap mewaspadai tingginya inflasi yang biasanya dipicu oleh kenaikan harga BBM. Semakin tinggi inflasi, maka bisa mempengaruhi kemampuan nasabah dalam membayar premi.

Kalau (inflasi) tinggi mungkin akan ada dampaknya kepada industri asuransi jiwa sebagaimana ada dampaknya kepada industri yang lain karena kalau harga-harga jadi mahal, meningkat jauh, otomatis apa yang bisa dibelanjakan atau uang yang bisa dibelanjakan untuk keperluan yang lain berkurang,” ujarnya.

Hingga Semester I-2022, industri asuransi jiwa mencatatkan total pendapatan premi Rp95,7 triliun. Secara umum terjadi penurunan 8,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Belum optimalnya pendapatan premi turut berdampak pada total pendapatan perusahaan yang turun 12,5% atau menjadi Rp105,4 triliun.

Sementara total investasi yang disalurkan hingga semester I 2022 mencapai Rp536,7 triliun atau meningkat 3,8%. Dari sisi aset, industri asuransi jiwa membukukan total aset Rp617,8 triliun, meningkat 5,6%.

Budi tetap optimistis kinerja industri asuransi jiwa akan lebih baik hingga akhir tahun 2022. Hal ini berkaca pada total tertanggung industri asuransi jiwa yang tumbuh hingga 19,1% atau mencapai 73,9 juta orang dibandingkan semester I 2021.

“Adanya pertumbuhan pada total tertanggung namun masih tertahannya pendapatan premi mengindikasikan bahwa produk asuransi yang dipasarkan oleh industri asuransi jiwa sudah mulai menyasar kepada kalangan masyarakat menengah ke bawah yang ingin memiliki perlindungan asuransi namun dengan nilai uang pertanggungan ataupun nilai premi yang lebih kecil,” bebernya (*) Dicky F.

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

7 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

9 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

9 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

12 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

17 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

18 hours ago