Keuangan

AAJI Catat Klaim Asuransi Jiwa Turun 18,92% di Kuartal I 2022

Jakarta – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa mengalami penurunan 18,92% di kuartal I 2022 ini menjadi Rp43,35 triliun, dibandingkan tahun lalu diperiode yang sama yakni Rp51,55 triliun.

Hal tersebut seperti diungkapkan Kabid Komunikasi dan Marketing AAJI, Wiroyo Karsono dalam paparan kinerja industri asuransi jiwa kuartal I 2022, di Jakarta, 10 Juni 2022.

“Total klaim dan manfaat ini diterima oleh tepatnya 5,3 juta nasabah termasuk ahli waris yang telah menerima manfaat ini. Ini merupakan bukti bagaimana komitmen asuransi jiwa untuk selalu membayarkan kewajiban kepada nasabah pada waktu yang telah ditentukan,” kata Wiroyo.

Dari total klaim tersebut, ia menjelaskan, klaim terkait surrender atau pembatalan polis/penebusan mengalami penurunan 42,5% secara tahunan menjadi Rp15,99 triliun di kuartal I 2022. Lalu, untuk klaim partial withdrawal atau ketika nasabah memutuskan untuk mengambil sebagian dana pada polisnya, juga menurun 31,4% menjadi Rp4,25 triliun.

“Ini artinya bahwa nasabah atau pemegang polis lebih percaya dan makin meningkat kesadarannya bahwa produk asuransi jiwa itu untuk jangka panjang, sehingga sangat baik untuk dipertahankan,” ungkap Wiroyo.

Walaupun klaimnya menurun, di kuartal I 2022 total premi secara industri juga mengalami penurunan. Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon mengatakan, total premi yang tidak dibobot atau unweighted menurun 14,7% menjadi Rp48,99 triliun, sementara premi yang dibobot atau weighted turun 6,8% menjadi Rp27,86 triliun.

“Jika melihat angka Kuartal I 2022 memang menurun terhadap Kuartal I 2021. Tapi tetap lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya, hanya tahun 2021 nya bagus luar biasa,” kata Budi.

Ke depannya, Budi optimis kinerja industri asuransi jiwa akan membaik di tahun ini karena di tengah pandemi dan krisis yang terjadi, kesadaran masyarakat untuk berasuransi makin meningkat.

“Jadi rasanya itu, ditambah kondisi makro Indonesia yang jauh lebih baik daripada beberapa negara yang mengalami kondisi covid itu membuat kami cukup optimis menatap semester 2,” jelasnya. (*) Bagus Kasanjanu

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

7 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

8 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

9 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

10 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

19 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

20 hours ago