Jakarta — Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kebutuhan uang tunai pada libur lebaran tahun ini sebesar Rp 188,2 triliun, angka tersebut tercatat tumbuh 15,3% dibandingkan dengan kebutuhan pada periode yang sama tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 163,2 triliun.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menyebut, peningkatan jumlah kebutuhan uang tunai tersebut akibat panjangnya libur lebaran pada tahun ini.
“Kita siapkan lebih tinggi 15,3% dari tahun lalu yang hanya Rp163,2 triliun menjadi Rp188,2 triliun pada tahun ini. Peningkatan kebutuhan uang tunai ini kenapa dinaikan 15,3% karena kita mempersiapkan liburan yang begitu panjang dan penyebabnya dengan ditambahnya 3 hari libur ,” kata Rosmaya di Kompleks BI Jakarta, Rabu 6 Juni 2018.
Selain libur lebaran yang cukup tinggi, pihaknya menyiapkan uang tunai tersebut untuk kebutuhan kenaikan tunjangan hari raya (THR) dan pensiunan pegawai negeri sipil.
Baca juga: Peredaran Uang Palsu Ramadhan 2018 Diklaim Menurun
Dirinya menyebut, dari kebutuhan uang yang disiapkan tersebut, untuk angka realisasi hingga 5 Juni 2018 mencapai Rp 110 triliun atau 58,4%. Angka tersebut tercatat meningkat dibandingkan realisasi sehari sebelumnya yang mencapai 49,2%.
Tak hanya itu, pihaknya pada tahun ini juga menyiapkan 114 kas titipan untuk mendistribusikan uang tunai yang akan dibagikan kepada masyarakat.
“Kalau dilihat secara pecahan, yang pecahan besar mencapai 92,9% sedangkan uang pecahan kecil 7,1%. Nah ini diproyeksi kita kemudian berdasarkan sebaran wilyaah outflow tertinggi di pulau Jawa non Jakarta,” tukas Rosmaya.(*)