Jakarta – Tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) anak usaha PT Waskita Toll Road yakni PT Cimanggis Cibitung Tollways, PT Trans Jabar Tol, dan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga mendapat pinjaman khusus dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, senilai total Rp7,16 Triliun.
Total dana talangan tanah untuk tiga anak usaha PT Waskita Toll Road itu akan digunakan untuk Ruas Tol Cimanggis Cibitung sebesar Rp3,70 Triliun yang dikelola PT Cimanggis Cibitung Tollways. Kemudian Ruas Tol Bogor Ciawi Sukabumi sebesar Rp2,07 Triliun yang dikelola PT Trans Jabar Toll. Dan Ruas Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu sebesar Rp1,38 Triliun yang dikerjakan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Direktur Keuangan dan SDM PT Waskita Toll Road Y. Ariandi Siregar, menjelaskan, dana talangan tanah tersebut merupakan pembiayaan untuk pembebasan tanah pada tiga ruas tol diatas dimana nantinya akan diganti dana APBN oleh pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
“Tujuan Dana Talangan Tanah ini sebagai wujud dari upaya mendukung percepatan pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia, khususnya jalan tol” jelas Ariandi di Binakarna Ballroom, Hotel Bidakara, Jakarta 31 Mei 2018.
Mokh. Sadali selaku Direktur Utama PT Trans Jabar Tol, menjelaskan, sebagai pemegang konsesi ruas tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) pihaknya mengerjakan ruas jalan total 54 km. Dengan adanya dana talangan ini, pihaknya akan menggunakan untuk pembebasan lahan Seksi 2, 3, dan 4.
“Pembebasan lahan Seksi 2 sudah 20%, ssmentara Seksi 3-4 masih nol persen, kita masih tabap musyawarah. Harapan setelah Lebaran sudah ada pembayaran,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga tengah menunggu revisi penambahan ruas dari Bocimi – Ciranjang. “Ini sedang direvisi BPJT. Selain itu kita juga koordinasi dengan LMAN untuk amandemen biaya. Tahun 2017 kita dapat Rp 500 miliar, dan di 2018 senilai Rp 1,3 triliun. Jadi Rp 1,8 triliun,” pungkas Sadali.
Baca juga: Lewat RDPT, Waskita Toll Road Raih Dana Rp5 Triliun
PT Waskita Toll Road selaku induk usaha menargetkan proyek jalan tol Bocimi untuk ruas Jalan Tol Ciawi Sukabumi Seksi 1 dengan ruas Ciawi Cigombong sepanjang 15,35 kilometer dapat mulai beroperasi pada September tahun ini. Untuk lebaran hanya berlaku fungsional.
Kemudian sampai ke Cibadak diperkirakan tahun 2020 akan selesai. Sampai dengan Sukabumi Timur ditargetkan selesai di tahun 2021.
Sementara Ridwan Dharma Diirektur Utama PT Cimanggis Cibitung Tollways, menjelaskan bahwa dana talangan ini akan digunakan untuk pembebaaan lahan Seksi 1-2.
“Pembebasan lahan Seksi 1 tinggal 20% lagi, sedangkan Seksi 2 tinggal 60% lagi. Dana talangan tanah ini akan mempercepat pembangunan ruas tol sehingga akhir 2019 Seksi 1-2 sudah selesai. Ini akan membantu transportasi Jagorawi ke Bandung,” Tambah Ridwan.
Si kesempatan yang sama, Herwidiakto selaku Direktur Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga mengatakan, dana talangan tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan untuk konektivitas ke ruas Tol Wiyoto Wiyono.
Adapun ruas Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) dengan keseluruhan mencapai panjang 16 kilometer. Ruas ini terdiri dari dua seksi yakni seksi 1A yang menyambungkan Cipinang Muara hingga Kampung Melayu dan seksi 2 dari Jakasampurna ke Duren Jaya sepanjang 10,04 kilometer.
Saat ini PT Kresna Kusuma Dyandra Marga tengah fokus untuk mempercepat pembebasan, sehingga dapat menyelesaikan pembangunan seksi IA, yaitu antara Cipinang Muara hingga Kampung Melayu, sehingga dapat beroperasi pada September 2018.
Sedangkan seksi II antara Jaka Sampurna hingga Bekasi Barat yang ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada Desember 2018 mendatang. Sebelumnya seksi 1B Cipinang Melayu Pangkalan Jati dan 1C Pangkalan Jati Jakasampurna telah resmi beroperasi sejak November 2017. (*)