Jakarta — Terpaan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam perkembangan zaman membuat perubahan mendasar dalam kehidupan sehingga menciptakan disrupsi. Hal yang juga dirasakan industri perbankan, yang mau tak mau harus membalut produknya dengan kecanggihan teknologi.
“Mindset (pola pikir) digital as DNA itu bisnis dengan IT harus jalan bersamaan,” ujar Direktur Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Indra Utoyo dalam Infobank Digital Leadership Forum di Jakarta, Selasa (8/5).
Mantan Direktur Digital dan Strategic Portofolio PT Telekomunikasi Indonesia Tbk itu mengakui, bahwa ada beberapa bisnis perbankan yang terdisrupsi kemajuan teknologi digital, terutama dengan kehadiran teknologi finansial (fintech). Beberapa bisnis bank saat ini terdistrupsi, kata Indra, seperti personal loan, wealth management, payment. “Masing-masing ada killer-nya (fintech),” ucapnya.
Untuk itu, imbuh Indra, perbankan dan fintech memang perlu berkolaborasi tidak cuma berkompetisi. Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan perbankan dengan kehadiran fintech ini adalah dengan membentuk ekosistem di mana layanan perbankan mendukung di belakangnya.
Setali tiga uang, Dadang Setiabudi, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI menyatakan, tantangan ke depan adalah bagaimana bank memotong proses bisnis semudah yang dilakukan fintech. Juga, lanjutnya, perbankan harus mengarah ke customer centric. Terlebih dengan besarnya generasi milenial yang merupakan kunci dari bisnis di masa depan, yang terbiasa dengan smartphone dan sangat fleksibel untuk berganti layanan perbankan sesuai kebutuhannya.
“Di BNI kami siapkan produk berbasis IT. Jadi selain business thinking for IT product (untuk business to business), kami siapkan juga design thinking for IT product (untuk consumer needs),” tutur Dadang.
Ia menyontohkan, produk berbasis IT dalam produk Your All Payment atau YAP, untuk mengakomodasi generasi milenial yang terbiasa dengan smartphone. YAP adalah fasilitas pembayaran transaksi elektronik BNI dengan sumber dana yang bersumber dari Kartu Kredit BNI, rekening kartu debit atau rekening uang elektronik (UnikQu), yang dapat diakses menggunakan smartphone berbasis sistem operasi iOS dan Android.
Dalam seminar Digital Mastery for Business Leaders: Transformation in Disruption Era yang dihelat Infobank School of Leadership ini turut menghadirkan Ali Hakim, Akamai Technology Regional Head dan Destya D Pradityo, Head of Payment and Financial Services Bukalapak. Masing-masing membagikan wisdom dalam menjalankan transformasi untuk menghadapi era disrupsi. (*)