Jakarta – Kinerja reksa dana pekan lalu kurang menggembirakan. Melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir mendorong Indeks reksa dana melemah.
Berdasarkan riset Infovesta, Senin, 12 Maret 2018, pelemahan terdalam dicatatkan oleh indeks reksa dana saham yang anjlok lebih dari 2 persen, disusul oleh indeks reksa dana campuran dan pendapatan tetap.
Satu-satunya indeks reksa dana yang berhasil membukukan kinerja positif adalah indeks reksa dana pasar uang.
Terkoreksinya ketiga indeks reksa dana tersebut sejalan dengan kinerja underlying asset-nya yang juga melemah di pekan lalu, khususnya pasar saham dan obligasi pemerintah.
Disisi lain, dana kelolaan reksa dana hampir tembus Rp500 triliun, dimana Asset Under Management (AUM) reksa dana di luar jenis penyertaan terbatas per akhir Februari 2018 tercatat sebesar Rp492.92 triliun.
Baca juga: Indeks Reksa Dana Banyak Melemah Pekan Lalu
Jumlah tersebut mencakup reksa dana denominasi Rupiah dan US Dollar. Di bulan sebelumnya, AUM reksa dana berada di level 476.99 triliun. Artinya, selama bulan Februari dana kelolaan reksa dana berhasil tumbuh 3.34 persen.
Selama bulan Februari, mayoritas jenis reksa dana mencatatkan kenaikan dana kelolaan. Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh reksa dana pasar uang yang meningkat 10.05 persen. Namun, kontribusi kenaikan dana kelolaan terbesar masih disumbang oleh jenis reksa dana saham yang naik Rp11.25 Triliun selama Februari 2018.
Meski dana kelolaan kebanyakan reksa dana mengalami peningkatan, AUM reksa dana pendapatan tetap dan campuran justru anjlok akibat kinerjanya yang terkoreksi tipis serta berkurangnya unit penyertaan pada kedua jenis reksa dana tersebut. (*)