Jakarta – PT Bank Mega Tbk (MEGA) berhasil membukukan laba di 2017 sebesar Rp1,3 triliun, atau meningkat 12,26 persen dibanding tahun 2016 sebesar Rp1,16 triliun.
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengatakan, hasil positif itu didorong oleh pendapatan bunga yang berhasil tumbuh 3,93 persen dari Rp6,15 triliun di 2016 menjadi Rp6,39 triliun di 2017.
“Dengan kinerja positif itu, aset kita meningkat dari Rp70,53 triliun di 2016 menjadi Rp82,30 triliun di 2017,” kata Kostaman, Rabu, 28 Febuari 2018.
Seperti diketahui, kredit MEGA sepanjang tahun lalu sendiri tercatat mencapai Rp35,22 triliun atau tumbuh 24,56 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 2016 sebesar Rp28,28 triliun.
Sementara berbicara perhimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 19,99 persen, dari Rp51,07 triliun di 2016 menjadi Rp61,28 triliun.
Baca juga: Aviliani Diangkat Jadi Komisaris Bank Mega
Pertumbuhan DPK paling besar disumbangkan oleh giro yang tumbuh 42,45 persen menjadi Rp7,93 triliun, disusul deposito yang tumbuh 21,85% menjadi Rp42,42 triliun. Sedangkan tabungan tumbuh 2,24% menjadi Rp10,93 triliun di 2017.
Berbicara proyeksi, MEGA sendiri optimis tahun depan masih dapat membukukan kinerja positif. Selain didukung kondisi perekonomian yang terus tumbuh, tahun ini harga komoditas juga terus membaik.
Melihat hal itu, manajemen MEGA menargetkan penyaluran kredit tahun ini meningkat 16,7 persen menjadi Rp41,1 triliun dibanding Rp35,22 triliun pada 2017.
Sedangkan, aset perseroan diprediksi meningkat menjadi Rp90,1 triliun dari tahun lalu sebesar Rp82,30 triliun.
“Untuk DPK diperkirakan tahun ini naik dari Rp61,28 triliun pada 2017 menjadi Rp67,4 triliun di tahun 2018,” jelasnya. (*)