Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (PTPP), saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Holtekamp, Jayapura. Jembatan ini menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi, dengan panjang bentang utama jembatan mencapai 433 meter, sementara jembatan bentang pendekat mencapai 900 meter.
Sumber dana megaproyek pembangunan Jembatan Holtekamp berasal dari APBN dan APBD dengan nilai kontrak mencapai Rp1,27 triliun, dengan Konsorsium PP-HK-NK sebagai Kontraktor Utama.
“Jembatan Holtekamp dikerjakan dengan metode yang pertama kali dilakukan di Indonesia, yaitu metode strand lifting (full span),” kata President Director PTPP Tumiyana, dalam siaran persnya, Kamis, 22 Febuari 2018.
Metode strand lifting sendiri mempertimbangkan faktor risiko kegempaan di lokasi proyek yang tergolong tinggi, sehingga akan sangat riskan bila proses pelaksanaan dikerjakan sepenuhnya di site.
Konsep utama metode ini adalah mengerjakan proses pemasangan secepat mungkin untuk mengurangi risiko gempa yang terjadi.
Baca juga: Komisaris Utama PTPP, Tinjau PLTU Lampung Tengah
Mengingatfaktor risiko tersebut, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental dilakukan di Pasuruan oleh PT Bromo Steel Indonesia, anak usaha dari PT Boma Bisma Indra (Persero). Sedangkan final assembly atau perangkaian seluruh segmen menjadi rangka jembatan utuh dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, yang memiliki fasilitas memadai dan dilengkapi pelabuhan.
“Proyek Jembatan Holtekamp merupakan contoh sinergi BUMN, dengan Konsorsium PT PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) sebagai Kontraktor Utama, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental oleh PT Boma Bisma Indra (Persero), sedangkan final assembly dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero),” jelasnya.
Proses pengangkatan dan pemasangan center span pada pembangunan Jembatan Holtekamp Jayapura sempat terhenti terkait adanya moratorium atau penghentian sementara pekerjaan konstruksi layang (elevated).
Dengan adanya instruksi tersebut, beberapa proyek harus dihentikan sementara termasuk Jembatan Holtekamp, dimana proyek Jembatan Holtekamp direncanakan melakukan pengangkatan dan pemasangan center span seberat 2000 ton dengan dimensi tinggi 20 meter, lebar 26 meter, dan panjang 112,5 meter.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemasangan rangka jembatan dilanjutkan karena sudah dievaluasi dan diuji oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan.
“Hasil evaluasi tersebut menyatakan pemasangan rangka baja jembatan layak untuk terus dilanjutkan,” terang Arie. (*)