BI: Transaksi Online, Munculkan Pemain Baru Nonkonvensional

BI: Transaksi Online, Munculkan Pemain Baru Nonkonvensional

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, pola transaksi yang bergeser menjadi transaksi berbasis online melahirkan inovasi yang berdampak pada peningkatan variasi model pembayaran (e-wallet), variasi interaksi pembayaran (barcode, QR Code, RFID, NFC), sehingga muncul pemain baru nonkonvensional.

“Pergesaran ini mendorong tuntutan yang lebih besar dari masyarakat atas metode pembayaran yang cepat, fleksibel, aman dan murah,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Sukarelawati Permana di Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018.

Dengan demikian, lanjut dia, pergeseran lanskap ekonomi akibat digitalisasi telah mengubah peta risiko di sektor keuangan, termasuk risiko yang belum pernah ada sebelumnya. “Digitalisasi melahirkan tantangan baru yang perlu direspons secara cepat dan tepat oleh otoritas,” ucapnya.

Lebih lanjut dirinya menyebutkan, bahwa kemajuan teknologi berupa jaringan data high-speed dan pemrosesan informasi real time akan memunculkan risiko dengan pola yang baru. Oleh sebab itu, untuk meminimalisir risiko itu dibutuhkan mitigasi yang berbeda dengan lembaga formal.

“Kami akan berusaha mengurangi risiko, mendukung prinsip kehati-hatian dan mendorong perlindungan konsumen, agar sejalan dengan tren inovasi teknologi,” paparnya.

Guna menyikapi perubahan lanskap ekonomi berbasis digital yang telah memunculkan peran-peran baru dan mendisrupsi aktivitas keuangan tradisional di sistem pembayaran, BI sebagai regulator di sistem pembayaran meminta lembaga jasa keuangan dapat lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan tersebut.

“Industri keuangan eksisting harus berinovasi di tengah perubahan landskap ekonomi, serta bersinergi dengan lembaga financial technology (fintech),” tegasnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News