Jakarta–PT Bank Permata Tbk (PermataBank) akan menargetkan tahun ini dapat menurunkan rasio kredit bermasalah atau NPL ke angka 5 persen. Pada akhir tahun lalu, NPL gross emiten perbankan berkode saham BNLI ini tercatat berada pada level 8,83 persen.
“Kita targetkan untuk NPL kita mampu turun di angka 5 persen,” ujar Ridha D.M. Wirakusumah, Presiden Direktur PermataBank di Jakarta, Rabu, 16 Maret 2017.
Ia menjelaskan, strategi yang dipilih untuk dapat menurunkan NPL ialah dengan fokus membenahi para debitur secara menyeluruh dan komperhensif. Pihaknya mengaku akan melakukan diskusi dengan debitur dan mencari solusi dari permasalahan kredit.
Dalam melakukan restrukturisasi, strategi lain yang ditempuh PermataBank ialah dengan menjual aset bermasalah sebesar Rp6 Triliun. Ridha menjelaskan, bank permata mengumumkan penjualan aset kredit perseroan yang bermasalah kepada CVI CVF III LUX Master SARL, yang merupakan institusi keuangan asal Luxemburg, senilai Rp1,12 triliun.
Ridha juga optimis angka penurunan NPL tersebut dapat terlaksana dengan baik pada akhir tahun 2017 ini. “Kita targetkan bersih-bersih bisa setahun beres. Cuma ya tergantung seberapa proaktif para debitur,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga