Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 218.33 poin atau 4,01% ke level 5.231,97 pada perdagangan Jumat, 11 November 2016 pasca dana asing kabur sebesar lebih dari Rp2 triliun. Sementara indeks LQ45 ditutup merosot 47.90 poin atau 5,17% ke level 878.31.
Indeks anjlok seiring aksi jual saham yang dilakukan investor di berbagai sektor saham. Kondisi tersebut membuat mayoritas sektoral saham di lantai bursa kompak melemah.
Penguatan hanya terjadi pada sektor tambang dan agrikultur masing-masing menguat 0,97% dan 0,88%. Sementara sektor aneka industri memimpin pelemahan indeks sore ini sebesar 6,57% disusul sektor manufaktur sebesar 5,32%.
Perdagangan hari ini sendiri berlangsung sangat ramai dengan frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 433.892 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 10,10 miliar saham senilai Rp10,46 triliun. Dana asing kabur atau tercatat net sell mencapai Rp2,46 triliun.
Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp1.000 ke Rp18.000, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp300 ke Rp15.725, Indofarma (INAF) naik Rp260 ke Rp4,250, dan Link Net (LINK) naik Rp250 ke Rp5.450.
(Baca juga : IHSG Anjlok, BEI Imbau Investor Tidak Panik)
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun Rp3.800 ke Rp64.150, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp2.700 ke Rp41.000, Matahari Department Store (LPPF) turun Rp1.250 ke Rp15.850, dan Indo Kordsa (BRAM) turun Rp750 ke Rp6.750. (*) Dwitya Putra