Bunga KUR di Lapangan Masih Ada 13%

Bunga KUR di Lapangan Masih Ada 13%

Jakarta–Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dumoly F. Pardede menyebut suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) di lapangan masih berkisar 13%.

“Saya sudah keliling daerah di Sumatera Utara, bertemu pengrajin, petani dan pelaku UMKM yang lain, mereka mengaku ambil KUR dengan suku bunga 13 persen. Padahal pemerintah sudah tetapkan 9 persen. Mengapa begitu?” keluh Dumoly di hadapan peserta Sosialisasi Penjaminan Kredit Usaha Rakyat, Sistem Resi Gudang dan Lembaga Keuangan Mikro di Inna Hotel, Kabupaten Toba, Jumat siang.

Dumoly mengaku, beberapa waktu lalu sudah menelepon langsung Dirut Bank Rakyat Indonesia (BRI), lalu berdiskusi soal itu di Jakarta. Hasilnya, pihak BRI berjanji akan secepatnya menyesuaikan suku bunga KUR sesuai aturan pemerintah.

Acara sosialisasi di wilayah Sumatera Utara berlangsung dua hari, Kamis (16/6) di Kota Medan, dan Jumat (17/6) di Kabupaten Toba. Acara dibuka oleh Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar. Menurutnya, acara ini penting sebagai upaya memuluskan program penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG).

“Program ini tidak akan jalan bila masyarakat, khususnya petani tidak tahu soal Sistem Resi Gudang,” ungkap Diding.

Setelah Dumoly, dilanjut acara diskusi dengan narasumber Tri Sudarto (PT Kliring Berjangka Indinesia), Frans Hari Sistiyasta (Pimpinan Wilayah BRI Medan), Irfan Sitanggang (OJK), Retno Rukmawati (Bappepti),  dan Loesdarwanto (Jamkrindo).

Bupati Toba Darwin Siagian mengakui, dirinya kurang begitu faham dengan istilah Sistem Resi Gudang.

“Kami masih asing, apa itu SRG. Di sini ada pengrajin, petani dan pelaku UMKM yang lain. Mohon bapak-bapak jelaskan kepada mereka,” ujarnya. (*) Jauhari

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News