Hingga Minggu ke-4 Januari 2018, BI Catat Inflasi 0,48%
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang masuk ke Indonesia sebagian besar atau sebanyak 93 persen masuk ke perbankan domestik. Untuk itu, Bank Sentral saat ini tengah mengkaji untuk membuat rekening simpanan khusus guna menampung DHE.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo mekanisme rekening simpanan khusus untuk menampung DHE yang ditetapkan dalam Paket Kebijakan ke-16 ini ditargetkan selesai dalam waktu dekat. BI terus berdiskusi dengan Kemenkeu dan OJK untuk menyusun aturan mekanisme rekening simpanan khusus DHE ini.
“Selama ini sebagaimana diketahui ada kebijakan BI yang mewajibkan seluruh DHE masuk ke perbankan domestik. Pemantauan kami kalau dari nilai ekspor lalu lintas, DHE keseluruhan 93 persen masuk ke bank dalam negeri,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 16 November 2018.
Rekening khusus DHE ini adalah rekening virtual yang nantinya akan digunakan untuk mendata lalu lintas devisa, serta insentif pajak bagi deposito DHE. Dengan rekening khusus ini, BI dapat lebih mudah mencatat lalu lintas devisa yang biasanya selama ini ditaruh di dalam satu rekening campuran.
“Kalau rekening khusus kan jelas untuk dimana eksportirnya jelas berizin kantor pajak. Jika sesuai ketentuan, mereka berhak dapat insentif pajak yang lebih murah harapannya pengusaha khususnya eksportir SDA ini menyambut baik,” ucap Perry.
Nantinya, kata Perry, semua bank devisa bisa melayani rekening khusus DHE tersebut. Namun untuk pemilihan perbankan akan diserahkan kepada eksportirnya. Saat ini, dari 93 persen DHE yang masuk ke bank domestik, sebanyak 15 persen sudah dikonversikan ke dalam mata uang rupiah.
“Ini dikonversi ke rupiah karena banyak pertimbangannya ada eksportir yang membutuhkan untuk impor dan faktor lain,” jelasnya.
Dirinya juga menghimbau agar pengusaha tidak ragu membawa masuk DHE-nya dan mengkonversikannya ke rupiah. Selain mendapatkan insentif dari sisi pajak depositonya, pengusaha dapat mengunakan fasilitas forward DNDF untuk mengatur kebutuhan valasnya dengan lebih efisien. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More