Teknologi

88% Perusahaan di RI Perlu Adopsi Teknologi Digital Identity, Untuk Apa?

Jakarta -Teknologi identitas digital atau digital indentity diklaim bisa menjadi salah satu kunci utama pertumbuhan perusahaan di Indonesia. Sebanyak 88% perusahaan di Indonesia pun merasa perlu melakukan adopsi teknologi digital indentity untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Teknologi ini bisa mempercepat akusisi pelanggan sekaligus membuat proses bisnis lebih cepat dan efisien.

Demikian terungkap dalam hasil riset Kolaborasi VIDA dan Katadata Insight Center bertajuk “Digital Identity : Solusi Percepat Akuisisi Pelanggan”. Riset ini dilakukan terhadap ratusan perusahaan bidang layanan keuangan berbasis digital di Indonesia dan mengangkat topik pentingnya teknologi digital identity sebagai pondasi terbentuknya kepercayaan konsumen (consumer trust) di tengah berbagai tantangan transformasi digital.

Lebih jauh, hasil riset juga menunjukkan bahwa kondisi infrastruktur perusahaan yang terbatas serta masih rendahnya literasi digital masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia masih menjadi tantangan bagi perusahaan yang belum mengadopsi digital identity. Hal ini mengingat dukungan teknologi digital identity terdapat di balik layar berbagai jenis transaksi digital, mulai dari belanja online hingga membayar cicilan, sehingga belum banyak diketahui masyarakat.

VIDA sebagai salah satu Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) berinduk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya mendorong adopsi teknologi identitas digital yang aman tapi juga mudah digunakan. Sati Rasuanto, Co-Founder sekaligus President VIDA mengatakan, perkembangan adopsi digital identity akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Sati, transformasi digital membawa berbagai peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis. Namun demikian perlu diketahui ada juga risiko cyber crime yang mungkin memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Tindak kriminal seperti identity fraud dan identity theft beresiko dapat mengganggu operasional maupun bisnis perusahaan.

“Kami berharap melalui riset ini para pelaku usaha dapat lebih mudah dalam memahami dan menentukan strategi dalam mengadopsi teknologi digital identity,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023.

Identitas digital menjadi salah satu elemen pokok yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam ekosistem digital. Identitas digital menjadi kredensial elektronik atas pembuktian indentitas legal. Teknologi identitas digital sendiri terdiri dari verifikasi identitas online, tanda tangan digital, otentikasi biometrik dan lainnya sebagai. Teknologi ini tidak hanya memberikan keamanan dan kecepatan bagi pengguna layanan digital, tapi juga berkontribusi bagi perkembangan bisnis.

Dampak implementasi teknologi digital identity dalam mendorong kecepatan, skala, keamanan dan dan dampak sosial bagi penyedia layanan digital nampak dalam hasil riset yang menyebutkan, sebanyak 89% perusahaan menyatakan adanya peningkatan kecepatan proses bisnis secara internal dan kecepatan layanan atau produk.

Lalu, hampir 64% perusahaan menyatakan adanya peningkatan skala bisnis dengan penambahan user baru. Sekitar 58% perusahaan mengalami peningkatan penjualan setelah adopsi teknologi digital identity. Terjadi peningkatan keamanan bagi 78% perusahaan baik pada sistem informasi perusahaan maupun keamanan transaksi atau layanan bagi user layanan, dan sebanyak 67% perusahaan melihat teknologi digital identity dapat meningkatkan kontribusi mereka dalam pengembangan UMKM di Indonesia.

Sementara, Plt Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Teguh Arifiyadi mengatakan, digital indentity penting untuk transaksi dalam era ekonomi digital.

“Dengan konsep transaksi elektronik, tatap muka jelas tidak lagi efektif, sehingga dibutuhkan suatu kepastian identity dalam melakukan transaksi elektronik. Identitas digital ini salah satu solusi yang diharapkan bisa mewujudkan adanya kepastian hukum dan keamanan,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Teguh, Kominfo tengah menyiapkan model atau prototipe untuk mendukung ekosisitem digital identity. Kominfo belajar dari best practice di beberapa negara yang sudah lebih maju dalam mengembangkan ekosistem tersebut. “Kami belajar dari bagaimana negara lain membangun reguasi, ekosistem terkait identitas digital,” imbuhnya.

Kominfo menyakini, para penyelenggara PSrE atau certification authority seperti VIDA bisa menjadi penggerak utama sekaligus berkontribusi signifikan dalam mewujudkan digital trust di Indonesia. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

22 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

22 hours ago