Perbankan

70 Persen Masyarakat Indonesia Ngaku Tak Punya Tabungan, UOB Indonesia Beri Respons Ini

Jakarta – Belakangan ini, publik dihebohkan oleh survei dari GoodStats yang menyebutkan bahwa 70 persen masyarakat Indonesia tidak punya tabungan. Sebaliknya, hanya 30,1 persen yang memiliki tabungan.

Menanggapi survei ini, Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret memberikan pandangannya. Ia menjelaskan bahwa hasil survei yang dirilis pada akhir 2024 tersebut mungkin tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi sebenarnya.

“Kita tahu bahwa survei dari GoodStats menyebut 70 persen orang gak punya tabungan, dan hanya 30 persen dari seribu orang yang disurvei punya tabungan,” ucapnya, dalam media gathering UOB Indonesia, di Jakarta, Jumat, 24 Januari 2025.

Vera menilai bahwa 70 persen warga Indonesia yang tidak memiliki tabungan bisa jadi merupakan orang-orang yang memiliki tabungan tetapi sudah tidak lagi menabung.

“Jadi, mungkin 70 persen bukan yang belum punya (tabungan), tapi yang sudah tidak menabung. Bisa juga sebelumnya punya tabungan, sekarang jadi gak punya tabungan,” jelasnya.

Baca juga : 76 Persen Publik Khawatir akan Keuangan, UOB Beri Saran Ini

Meski begitu, Vera berharap angka tersebut dapat membaik pada tahun depan seiring dengan masifnya program literasi keuangan yang dilakukan oleh pemerintah dan UOB Indonesia.

“Dengan berbagai literasi yang dilakukan UOB, termasuk juga pemerintah, kami percaya degradasinya gak akan slowing down. Dan hopely, tahun depan angkanya tidak 70 persen lagi yang tidak memiliki tabungan,” tandasnya.

Sebelumnya, survei bertajuk ‘Perilaku Mengelola Keuangan Masyarakat 2024’ yang dilakukan oleh GoodStats, menunjukkan bahwa hanya 30,1 persen responden yang tercatat memiliki tabungan, sedangkan hampir 70 persen sisanya sedang tidak menabung.

Baca juga : Bidik Dana Tabungan Haji Rp20 Triliun di 2025, BSI Bangun “Kolam Baru”

Mereka yang menabung pun tercatat tidak mampu menyisihkan pendapatannya secara rutin untuk ditabung. Sebanyak 23,4 persen responden mengaku masih belum konsisten dalam menabung.

Managing Editor GoodStats, Iip M. Aditya menyebutkan, terdapat banyak faktor penyebab rendahnya kebiasaan menabung di kalangan masyarakat RI.

Salah satunya, perilaku impulsif dalam membelanjakan uang. Penentuan prioritas antara kebutuhan pokok dan keinginan semata masih sulit dilakukan oleh warga Indonesia.

“Survei kami menunjukkan kalau 34,5 persen responden lebih suka membelanjakan langsung semua uangnya dibandingkan ditabung. Perilaku impulsif ini membuat uang cepat habis dan kebutuhan penting malah tidak terpenuhi,” jelasnya, seperti dikutip laman goodstats.id, Jumat, 24 Januari 2025. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

12 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

18 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

19 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

20 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

21 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago