64 Tahun ISEI Tingkatkan 5 Kontribusi Perekonomian Nasional

64 Tahun ISEI Tingkatkan 5 Kontribusi Perekonomian Nasional

Jakarta — Gubernur Bank Indonesia (BI) yang juga Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Perry Warjiyo menekankan peningkatan lima peran penting ISEI dalam memajukan perekonomian nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Perry pada acara syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 ISEI di Kantor Pusat ISEI Jakarta. Pada peran pertama, ISEI diharapkan dapat berkontribusi dalam ekonomi melalui berbagai pendekatan dan kebijakan yang memajukan perekonomian nasional.

Policy-policy yang kita tempuh sejak tahun lalu banyak kita keluarkan B20, pengembangan pariwisata. Kalau ISEI mau kontribusi harus telurkan pendekatan-pendekatan agregat demand, ISEI pemikiran untuk itu,” kata Perry di Jakarta Senin 28 Januari 2019.

Sedangkan peran kedua ISEI diharap dapat berperan penting dalam memajukan ekonomi digital dan terus mendukung perekonomian UMKM untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di pelosok negeri.

“Kedua, bagaimana ekonomi digital finance link ke digital finance interfragmentasi antara banking dan fintech juga yaa konteks dukungan-dukungan untuk ekonomi. Kontribusi yang harus kita lakukan belum lagi yang lain, UMKM-nya harus linking kontribusi ekonomi ke jaringan digital,” kata Perry.

Baca juga: Ini Susunan Lengkap Pengurus ISEI 2018-2021

Sedangkan peran ketiga ialah ISEI mendukung peningkatan kualitas akademis dalam memperkuat kualitas akademisi yang dimiliki oleh Indonesia. Dirinya menyebut, saat ini perekonomian Indonesia harus menggabungkan antara pemikiran teoritikal akademis dengan praktikal dalam kampus.

“Kita tidak banyak teoritikal konsep tapi juga vokasi, bagaimana ISEI bisa berkontribusi, yang paling berat mempercepat sertifikasi izin termasuk di bidang ekonomi dan bisnis. Kuncinya kita melakukan sertifikasi,” kata Perry.

Dan peran keempat Perry menyebutkan bahwa ISEI harus terus melakukan sinergitas antar lembaga yang dipimpinnya dan berusaha memajukan dunia usaha, dan akademisi demi terciptanya sinergitas yang kuat.

“Sinergi antar kebijakan, otoritas, dunia akademis, dunia usaha, birokrat. Masalah sinergi itu harus diperkuat. Kemampuan bagus dalam kebijakan tapi dalam implementasinya kuncinya sinergi. Profesi tidak harus teoritikal. ISEI berperan menyambungkan sinergi,” kata Perry.

Dan yang terakhir, dirinya menekankan pentingnya objektifitas organisasi ISEI yang bergerak untuk berperan murni memajukan dunia usaha dan perekonomian nasional.

“ISEI memang hanya dari satu kelompok, harus objektif dan untuk perkuat kontribusi sinergi ISEI di pusat dan daerah, ISEI harus merepresentasikan tidak hanya akademis juga dari kalangan birokrasi dan dunia usaha,” tukas Perry. (*)

Related Posts

News Update

Top News