Categories: News UpdatePerbankan

6.314 Debitur Bank Jateng Terdampak Pandemi Covid-19 

Jakarta – Wabah Covid-19 sangat memukul pelaku usaha, termasuk di Jawa Tengah. Pengurangan aktivitas masyarakat (physical / social distancing) untuk mencegah penularan virus Corona, telah menyebabkan penurunan aktivitas usaha di berbagai sektor.

Direktur utama Bank Jateng Supriyatno tidak memungkiri bahwa penurunan aktivitas di berbagai sektor ekonomi, telah berdampak pada kegiatan penyaluran kredit perbankan, termasuk Bank Jateng. Sampai saat ini, debitur potensial terdampak Covid-19 sebanyak 6.314 debitur atau sebesar Rp3,83 triliun.

“Kredit Bank Jateng masih didominasi pada segmen consumer (64,9%), dimana mayoritas diberikan kepada Pegawai berpenghasilan tetap, seperti ASN, pegawai swasta, professional dan lainnya. Namun demikian, Bank Jateng juga menyalurkan kredit kepada pelaku usaha produktif hingga Rp17,13 Triliun atau 35,1% dari total kredit di antaranya kepada sektor perdagangan, konstruksi, industri pengolahan, perantara keuangan, dan penyediaan akomodasi, makan dan minum,” ujar Supriyatno kepada Infobank, seperti dikutip di Jakarta, Jumat, 24 April 2020.

Terkait debitur yang terdampak penyebaran virus Corona, Supriyatno mengatakan Bank Jateng akan melakukan restrukturisasi kredit kepada seluruh debitur, termasuk debitur UMKM, sepanjang debitur – debitur tersebut teridentifikasi terdampak COVID-19 Sesuai Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2020. Restrukturisasi kredit tersebut, antara lain penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu, pengurangan tunggakan pokok atau bunga, dan penambahan fasilitas kredit lainnya.

“Sebagai salah satu agen perekonomian daerah, Bank Jateng sangat memahami kondisi demikian. Oleh karena itu, kami mendukung kebijakan stimulus bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19, agar roda perekonomian tetap terjaga,” ucap Supriyatno.

Di tengah terpaan badai virus Corona PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) tetap mencatatkan kinerja yang masih relatif terjaga. Sampai dengan Maret 2020 Total aset Bank Jateng mencapai Rp71,02 triliun atau tumbuh 2,83% (yoy). Meningkatnya total aset ditopang oleh penyaluran kredit yang juga tumbuh 7,77% mencapai Rp48,86 triliun. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp55,74 triliun atau tumbuh 3,66% (yoy).

Disamping itu kondisi likuiditas Bank Jateng juga terjaga baik, dimana rasio Kredit terhadap dana atau loan to deposit ratio (LDR) sebesar 87,65% masih di bawah batas  ketentuan sebesar 92%. Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) sebesar 88,05% masih dibawah batas sesuai ketentuan sebesar 94%. (*) Dicky F Maulana

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

13 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

13 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

16 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago