Keuangan

52 Tahun Jamkrindo, Perjalanan Transformasi Untuk Berprestasi

Jakarta – Tepat 1 Juli 2022, PT Jamkrindo genap berusia 52 tahun. Selama lebih dari lima dasawarsa, PT Jamkrindo telah berpengalaman dan menjadi kepercayaan dalam memberikan penjaminan ke berbagai lini dan industri. Kendati demikian, kepercayaan itu tidak datang secara tiba-tiba. PT Jamkrindo harus memupuknya, bahkan sejak pertama kali mengudara.

Jika kilas balik, sepak terjang PT Jamkrindo di bisnis penjaminan sudah melalui banyak kisah transformasi, baik dari segi penguatan layanan, perubahan nama perusahaan maupun perubahan core bisnis. Semua langkah transformasi itu dilakukan, semata-mata agar PT Jamkrindo dapat memberikan performa, sekaligus layanan terbaik dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.

Dimulai pada pertengahan tahun 1970 silam, PT Jamkrindo – yang pertama kali didirikan oleh pemerintah sebagai Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK) ini, lahir pada masa dimana perkembangan koperasi masih tertinggal dibandingkan dengan perusahaan milik negara dan swasta. Pada masa ini pula, LJKK masih melayani penjaminan secara terbatas, yakni Penjaminan Kredit Program untri TRI, Kredit Padi Palawija, dan Kredit Pengadaan Pupuk.

Sebelas tahun kemudian, LJKK bertransformasi menjadi Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK). Perum PKK di masa ini berhasil melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam mengembangkan koperasi melalui kegiatan penjaminan kredit. Akhirnya, pemerintah memperluas jangkauan layanan Perum PKK menjadi tidak hanya terbatas pada koperasi saja, tetapi mencakup Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Perum PKK juga berubah nama menjadi Perusahaan Sarana Pengembangan Usaha (Perum SPU) pada tahun 2000.

Singkat cerita, industri penjaminan terus mengalami perkembangan sejalan dengan pertumbuhan industri jasa keuangan tanah air. Pada 2008, Perum SPU berubah nama menjadi Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) yang core bisnisnya tidak lagi memberikan pinjaman secara langsung kepada UMKM dan Koperasi melalui pola bagi hasil, namun fokus pada bisnis penjaminan kredit UMKM dan Koperasi.

Puncaknya pada 2020, Perum Jamkrindo berubah nama menjadi PT Jaminan Kredit Indonesia (Persero), kemudian berubah PT Jamkrindo, yang memberikan penjaminan kredit untuk UMKM dalam skim konvensional dan syariah, antara lain kredit umum, mikro, konstruksi, penjaminan bank garansi, penjaminan distribusi, penjaminan program dan Surety Bond dan penjaminan dalam rangka sinergi BUMN.

Transformasi PT Jamkrindo pun terus berlanjut hingga kini. Putrama Wahyu Setyawan, Direktur Utama PT Jamkrindo menuturkan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai langkah transformasi yang menjadi modal awal untuk menatap tahun 2022 dengan lebih optimis. “Kami melakukan transformasi mulai dari sisi layanan, teknologi, pengembangan talenta sumber daya manusia (SDM), operasional, dan sebagainya,” tuturnya, seperti dikutip Media Jamkrindo edisi Desember 2021.

Selain itu, PT Jamkrindo mengedepankan inovasi melalui pengembangan produk, bisnis, dan pengelolaan pemasaran yang efektif dengan risiko terukur dan prudent. Beberapa inisiatif strategis yang akan dilakukan perusahaan, antara lain melakukan pengembangan inovasi produk baru yang lebih selektif dan sesuai kebutuhan pasar, serta membangun model bisnis baru untuk peningkatan pangsa pasar.

Produk Digital Jamkrindo Permudah UMKM

Di usia yang ke-52 tahun ini, PT Jamkrindo berkomitmen untuk terus memberikan layanan sesuai kebutuhan pasar dan perkembangan zaman. Dengan mengusung tagline “Transform To Be More Perform”, PT Jamkrindo membawa semangat bertransformasi untuk menjadi lebih berprestasi. Putrama mengungkapkan, sebagai pelopor penjaminan kredit di Indonesia, PT Jamkrindo memahami dan berusaha merespons keinginan pasar yang terus berubah. Pemahaman ini terefleksikan dalam inovasi berbagai produk serta peningkatan layanan dari berbagai sisi.

“Transformasi bisnis telah bergerak ke arah digital dan otomatisasi sehingga PT Jamkrindo harus melakukan berbasis digital agar proses bisnis menjadi lebih efisien. Pada tahun 2022, seluruh aktivitas perusahaan bisa selaras dengan inisiatif strategis rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) tahun 2022, yaitu accelerating innovation with accountable risk,” ungkapnya, melalui kanal youtube Jamkrindo, awal tahun lalu.

PT Jamkrindo pun telah melakukan berbagai gebrakan di era digitalisasi dengan meluncurkan serangkaian produk digital. Pertama, kemudahan pengajuan penjaminan melalui aplikasi Jamkrindo Online Suretyship (JOS). Melalui aplikasi JOS, principal yang membutuhkan penjaminan proyek tidak harus datang langsung ke kantor PT Jamkrindo, melainkan cukup mendaftarkan diri melalui website suretyship.jamkrindo.co.id.

Lalu kedua, PT Jamkrindo juga memiliki marketplace guarantee yaitu www.umkmlayak.co.id, platform digital yang dibuat sebagai layanan akses modal usaha UMKM dan kebutuhan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan kegiatan eksklusif untuk pengembangan usaha. Per 19 Juni 2022, tercatat 25.579 UMKM yang mendaftar dan 248 UMKM terverifikasi di website UMKM Layak.

” PT Jamkrindo mendorong digitalisasi produk dan pengembangan sistem secara online sehingga kerja sama dengan para mitra dapat dilakukan, baik secara host to host maupun secara web aplikasi,” ujar Alia Nur Fitri, Kepala Divisi Perencanaan Strategis PT Jamkrindo, dalam sebuah acara Media Gathering, akhir tahun lalu.

Sebagai perusahaan penjaminan kredit, PT Jamkrindo memiliki berbagai produk baik produk penjaminan program maupun penjaminan non-program. Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) karena dampak pandemi COVID-19. Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang. Kemudian surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech.

Saat ini, PT Jamkrindo menjadi anak perusahaan holding Indonesia Financial Group (IFG). Sebagai bagian dari IFG, PT Jamkrindo berkomitmen untuk menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas, serta menjadikan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai landasan utama mendukung peningkatan kinerja berkelanjutan.

Sebagai informasi, pada 2021, penjaminan program PEN oleh PT Jamkrindo telah terealisasi Rp17,63 triliun. Sementara, di periode yang sama, penjaminan KUR mencapai Rp144,87 triliun dan kredit non KUR Rp85,12 triliun. Sepanjang tahun 2021, PT Jamkrindo bersama anak usahanya PT Jamkrindo Syariah telah memberikan penjaminan kepada 11,15 juta UMKM dengan total volume penjaminan mencapai Rp247,61 triliun. Sementara, sampai dengan triwulan I 2022, PT Jamkrindo pun telah merealisasikan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) Rp 51,44 triliun, naik 72% dari tahun sebelumnya sebesar Rp29,88 triliun. Adapun, jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 1,2 juta UMKM. Pencapaian dan pertumbuhan kinerja ini mengindikasikan bahwa proses transformasi yang telah dilakukan PT Jamkrindo telah membuahkan hasil. (*) Ayu Utami

 

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Tabungan Jadi Prioritas atau Gaya Hidup? Simak Pandangan UOB Indonesia

Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More

4 hours ago

OJK Tegaskan Penghapusan Utang Kredit UMKM Tak Perlu Aturan Turunan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More

6 hours ago

Strategi UNTD Hadapi Persaingan Motor Listrik di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More

8 hours ago

Gara-gara Kasus Investree, OJK Tegas Bakal Lakukan Ini ke Industri Fintech Lending

Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More

8 hours ago

Era Open Banking, OJK Wanti-wanti 3 Tantangan Ini ke Industri Perbankan

Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More

8 hours ago

Gelar Indonesia Knowledge Forum 2024, BCA Dorong Penguatan Sektor Bisnis

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More

9 hours ago