Teknologi

50 Persen UMKM RI Manfaatkan Teknologi Digital, Untuk Apa Saja?

Jakarta – Penggunaan teknologi kini semakin lekat terhadap berbagai lapisan masyarakat, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Christian Marpaung, periset Litbang Kompas, mengungkapkan bahwa lebih dari 50 persen UMKM sudah menerapkan teknologi dalam bisnisnya.

Data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 2023 lalu menunjukkan, ada setidaknya 63 juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian, seharusnya ada sekitar 31,5 juta UMKM yang mengandalkan teknologi ketika berbisnis.

“Kami (Litbang Kompas) pernah melakukan riset terkait dengan UMKM. Kita bisa lihat dari data-data sebelumnya, kalau sekitar 45-50 persen UMKM itu sudah berupaya untuk menerapkan teknologi dalam proses bisnis mereka,” terang Christian pada Selasa, 10 September 2024.

Baca juga: Survei Mekari Ungkap Ketakutan Perusahaan Ketika Adopsi Teknologi dalam Bisnis

Meskipun begitu, Christian mengakui bahwa skala penggunaannya memang berbeda. Maklum, UMKM lebih banyak menjalankan transaksi di level mikro dan menengah, tidak seperti korporasi.

“Penerapannya memang agak berbeda. Karena, tentu saja scale bisnisnya berbeda. Kalau UMKM kan, scale bisnisnya masih di level mikro dan menengah, sehingga penerapannya berbeda dengan perusahaan besar,” ujar Christian.

Pemanfaatan teknologi untuk bisnis UMKM sejatinya tidak berbeda jauh dengan korporasi besar. Banyak UMKM yang memakai teknologi untuk mempromosikan barang dagang di media sosial, bertransaksi dengan pelanggan, hingga mencatat neraca keuangan.

Hal ini dibenarkan oleh Arvy Egadipoera, Chief Customer Officer, PT Mid Solusi Nusantara (Mekari). Khusus dalam pencatatan keuangan, menurutnya hal tersebut cukup krusial bagi bisnis manapun, termasuk UMKM.

Baca juga: Bos BCA Blak-blakan Soal Keuntungan Gunakan Teknologi AI

“Secara prioritas bisnis, yang nomor satu itu kan pembukuan. Karena dengan adanya pembukuan, kita bisa meng-unlock banyak insight terkait bisnis ini,” tuturnya.

Meskipun begitu, Arvy juga mengimbau UMKM agar tidak sembarangan mengadopsi teknologi dalam bisnis mereka. Ia melihat, ada banyak UMKM yang ingin menggunakan suatu teknologi, namun tidak paham akan implementasinya, dan akhirnya gagal memanfaatkan teknologi tersebut.

“Banyak yang gagal mengadopsi teknologi, karena mereka nggak paham meng-unlock value dari teknologi tersebut,” papar Arvy. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

11 mins ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

14 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

15 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

16 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

17 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

17 hours ago