Teknologi

5 Tahun Lagi, Profesi Ini Bakal Musnah Digantikan AI

Jakarta – Seiring perkembangan zaman, teknologi membuat banyak hal berubah. Salah satunya lapangan pekerjaan. Bahkan, diprediksi dalam 5 tahun ke depan akan ada sejumlah pekerjaan yang terancam musnah yang digantikan oleh kecerdasan buatan (AI).

Hal tersebut, sejalan dengan laporkan dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul “Future of Work”, revolusi teknologi diramal makin masif. Apalagi, teknologi tersebut ditopang oleh kecerdasan buatan (AI) dan otomasi. 

Dalam catatan lembaga tersebut, diperkirakan pada 2028 mendatang sekitar 83 juta lapangan kerja berisiko hilang dan tergantikan dengan teknologi AI hingga mesin.

Baca juga : Teknologi AI Jadi Risiko Paling ‘Mengerikan’ pada 2026

Menanggapi hal tersebut, perusahaan konsultasi global Mercer mengungkap berbagai profesi yang akan berdampak oleh kecerdasan buatan (AI). 

“Social marketers menjadi salah satu profesi paling berdampak karena semuanya bisa dilakukan dengan AI,” kata Commercial Director Mercer Indonesia Isdar Andre Marwan, di Jakarta, Rabu (27/03).

Lanjutnya, profesi lain yang terancam punah adalah administrasi atau back office. Profesi ini akan digantikan oleh robotic process automation. 

Pada dasarnya, robotic process automation adalah software untuk mengerjakan back office secara otomatis. Bentuknya meliputi ekstraksi data, memasukan form, hingga memindahkan file.

Baca juga : Dua Tahun ke Depan, AI jadi Ancaman Krisis Material Skala Global

Teknologi ini memadukan API dan interaksi user interface (UI) untuk melakukan pekerjaan repetitif antara organisasi bisnis dan produktivitas. 

Dengan pengembangan yang meliputi proses manusia, alat RPA menyelesaikan eksekusi otomon dari berbagai aktivitas di seluruh sistem software yang tidak terkait.

Profesi selanjutnya yang akan terancam punah kata dia adalah akuntan. Berdasarkan penelitian Frey dan Osborne yang dikutip Nagarajah (2016) menyebut, akuntan dan auditor profesional berpeluang kehilangan pekerjaannya hingga 94 persen karena keberadaan komputerisasi keuangan dengan teknologi AI.

“Profesi berikutnya adalah akuntan karena semuanya bisa dilakukan dengan sistem machine,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

8 mins ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

2 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

4 hours ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

18 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

18 hours ago