Jakarta – Reputasi perusahaan tidak dibangun sekejap, tapi dipahat dengan proses yang panjang. Namun, keruntuhan reputasi bisa dalam waktu sekejap. Untuk itu, perusahaan harus memperhatikan aspek-aspek internal maupun eksternal yang bisa membahayakan reputasi perusahaan. Tak terkecuali perusahaan BUMN yang memiliki peran sebagai lembaga profit sekaligus memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mendukung program-program pemerintah.
Apalagi pada masa pandemi Covid-19. Tentunya tantangannya akan semakin berat bagi BUMN. Dalam situasi saat ini, masing-masing BUMN tentunya akan mengelola reputasi dengan gayanya masing-masing. Termasuk membangun reputasinya di mata kaum milenial.
Iconomics melihat reputasi terutama pada masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19 menjadi salah satu isu yang sangat penting. Oleh karena itu, dalam acara webinar yang dilanjutkan dengan virtual award mengusung tema “Corporate Reputation Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19” yang mengupas strategi perusahaan dan industrinya dalam mempertahankan reputasi korporat di masa pandemi Covid-19 dan era kenormalan baru ini.
Dalam acara tersebut, Iconomics menghadirkan pembicara Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Kabinet Pembangunan VII Tanri Abeng. Ia menjelaskan pengalamannya dalam mengatasi krisis ekonomi dan memperbaiki 159 BUMN yang kurang sehat kala itu tahun 1998. “Saya usulkan ke Bapak Presiden Soeharto untuk memprofitisasi, restrukturisasi dan terakhir privatisasi,” katanya dalam sambutannya di penghargaan BUMN Brand Award 2020 yang digelar virtual di Jakarta.
Ia mengungkapkan, saat itu terbentuklah 10 holding BUMN. Salah satu capaiannta, dengan melakukan merger Bank BUMN yang. kala itu menjadi Bank Mandiri. Menurutnya BUMN memiliki peran sangat penting terhadap perekonomian. Sehingga mampu membantu Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bergeliat. “BRI punya portofolio membantu UMKM,” paparnya.
Selepas talkshow webinar, dilanjutkan acara BUMN Brand Award 2020 yang merupakan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan BUMN. BUMN Brand Award 2020 merupakan bentuk apresiasi kepada perusahaan BUMN. Acara kali ini adalah tahun kedua. Tahun pertama diselenggarakan pada tahun 2019 dengan menghadirkan Sekretaris Kementerian BUMN yang menyampaikan insight-nya kepada seluruh pimpinan BUMN yang hadir saat itu.
Dalam BUMN Brand Award 2020, perusahaan-perusahaan BUMN akan dilihat dari 4 indikator. Ada indikator market dominance, brand strength, customer satisfaction dan social economy. Dalam market dominance yang akan dilihat adalah jumlah penggunaan produk dan jasa perusahaan BUMN yang disurvei. Adapun brand strength menyangkut jumlah responden yang mengetahui keberadaan brand.
Selain itu, Iconomics juga melihat aspek customer satisfaction yang dilihat dari penilaian responden terhadap kualitas layanan brand perusahaan-perusahaan BUMN. Aspek lainnya yang dilihat mengenai persepsi responden perusahaan BUMN dalam berkontribusi sosial dan ekonomi.
Menurut Research Director Iconomics Alex Mulya, survei dilakukan kepada tiga segmen milenial. Ketiga segmen milenial tersebut meliputi early, mid-term dan late dengan mengelompokkan berdasarkan segmen pendapatan, yakni rendah, menengah dan atas.
Berikut 47 Perusahaan Pelat Merah yang meraih BUMN Brand Award 2020:
1 PT Jasa Raharja
2 PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (Persero)
3 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
4 PT BNI Life Insurance
5 PT Taspen (Persero)
6 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
7 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
8 PT Kimia Farma Tbk
9 PT Bio Farma (Persero)
10 PT Pindad (Persero)
11 PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero)
12 PT Pegadaian (Persero)
13 PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
14 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
15 PT POS Indonesia (Persero)
16 Perum Perhutani
17 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
18 PT Waskita Karya (Persero) Tbk
19 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
20 PT Hutama Karya (Persero)
21 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
22 PT Pertamina (Persero)
23 PT Pertamina Lubricants
24 PT Aneka Tambang Tbk
25 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
26 PT Angkasa Pura II (Persero)
27 PT Angkasa Pura I (Persero)
28 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
29 PT Pelabuhan Indonesia I(Persero)
30 PT Pelabuhan Indonesia III(Persero)
31 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
32 PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)
33 PT Jasa Marga (Persero) Tbk
34 Perum Bulog
35 PT Indonesia Power
36 PT Pembangkit Jawa Bali
37 PT Jaminan Kredit Indonesia
38 PT Perikanan Nusantara (Persero)
39 PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
40 Perum Perumnas
41 PT Pupuk Indonesia (Persero)
42 PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)
43 PT Danareksa (Persero)
44 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
45 PT Kereta Api Indonesia (Persero)
46 PT Garuda Indonesia Tbk
47 PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More