Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam koneferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK di Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025. (Tangkapan layar Zoom: Rifa)
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa sejak 20 Maret hingga 31 Juli 2025, terdapat 45 emiten yang menyampaikan rencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyebutkan bahwa alokasi dana 45 emiten tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp26,52 triliun.
“Dan dari 45 emiten tersebut, terdapat 36 emiten yang telah melakukan pelaksanaan buyback dengan nilai realisasi sebesar Rp3,7 triliun atau sebesar 13,8 persen,” ujar Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK di Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025.
Baca juga: Jelang Merger, Adira Finance dan Mandala Finance Umumkan Rencana Buyback Saham
Di samping itu, Inarno menjelaskan bahwa pasar saham domestik per 31 Juli 2025 mencatatkan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,71 persen secara year-to-date ke level 7.484.
“Nilai kapitalisasi pasar pada bulan Juli 2025 menyentuh all-time high selama tiga hari berturut-turut dan puncaknya tercatat pada tanggal 29 Juli 2025 dengan nilai sebesar Rp13.700 triliun. Pada akhir Juli 2025, nilai kapitalisasi tercatat sebesar Rp13.492 triliun,” imbuhnya.
Sementara itu, investor non-resident per Juli 2025 membukukan net sell sebesar Rp8,34 triliun. Secara year-to-date (ytd) net sell tercatat sebesar Rp61,91 triliun.
Baca juga: Rekening Dormant Jadi Kegaduhan, OJK Siap Revisi Aturan Seluruh Rekening
Lalu dari sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham per Juli 2025 secara year-to-date tercatat Rp13,42 triliun, menunjukkan peningkatan dibandingkan akhir Juni 2025 yang sebesar Rp13,29 triliun.
“Tentunya angka tersebut sudah lebih baik dari rata-rata nilai transaksi tahun 2024, yaitu sebesar Rp12,85 triliun,” ujar Inarno.
Adapun dari sisi penghimpunan dana di pasar modal, tren tetap positif. Nilai penawaran umum tercatat mencapai Rp144,78 triliun, dengan Rp8,49 triliun di antaranya berasal dari 16 emiten baru. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More