Nasional

40.000 Desa Gelar Musdesus Pembentukan Koperasi Merah Putih

Jakarta – Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengakselerasi pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih agar jumlah desa yang melaksanakan agenda musyawarah desa khusus (musdesus) terus bertambah signifikan setiap harinya.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono yang juga menjabat sebagai Koordinator Ketua Pelaksanaan Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih mengatakan, hingga 23 Mei 2025 jumlah desa yang telah menggelar musdesus untuk pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih mencapai 40.000 desa, atau 50 persen dari target nasional.

Selanjutnya, Kemenkop mendorong peran pemerintah daerah (Pemda) untuk lebih aktif dengan membentuk satgas di tingkat daerah/wilayah sesuai Keputusan Presiden (Kepres) No 9 Tahun 2025.

Baca juga : KPPU Dukung Regulasi Persaingan Sehat untuk Kopdes Merah Putih, Ini Langkah Menkop Budi

Ia mengatakan, meski satgas sudah ada di tingkat nasional, namun untuk mengejar target Kopdes/Kel Merah Putih dengan sisa waktu yang semakin sempit dibutuhkan satgas turunan di tingkat wilayah.

Dengan begitu diharapkan 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih dapat segera terbentuk secara kelembagaan sebelum diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 12 Juli 2025 mendatang. 

“Pembentukan satgas provinsi dan kabupaten/kota kita bisa ditargetkan minggu depan selesai dan itu bisa dikombinasikan dengan baik antar dinas sehingga dapat mengejar target yang masih separuh,” ujarnya.

Lebih lanjut, dalam laporannya, Provinsi Lampung mencatat capaian tertinggi pembentukan koperasi melalui musdesus yakni sebesar 98,64 persen dari jumlah desa yang ada. Disusul Jawa Tengah sebesar 88,32 persen dan Jawa Barat 74,70 persen.

Baca juga : Sudah Ada 16.743 Desa/Kelurahan Bentuk Kopdes Merah Putih, Paling Banyak di Jateng

Sementara itu, capaian terendah tercatat di Papua Pegunungan (0,04 persen, 1 desa), Papua (0,39 persen, 4 desa), dan Papua Barat (0,62 persen, 6 desa).

Ferry menyatakan, pihaknya akan memberikan perhatian khusus pada wilayah-wilayah ini dengan mengoptimalkan peran Satgas Wilayah melalui pelatihan, pendampingan, dan kolaborasi dengan tokoh adat serta pemda setempat.

“Wilayah-wilayah yang masih tertinggal akan kita dorong lebih masif, baik lewat pelatihan, pendampingan, maupun sinergi dengan pemda dan tokoh adat setempat,” kata Wamenkop Ferry.

Diakui Ferry, percepatan pembentukan musdesus ini dihadapkan pada sejumlah tantangan di lapangan. Antara lain gap antara pelaksanaan musdesus dan penerbitan akta notaris serta masih adanya daerah yang belum membentuk Satgas percepatan di tingkat daerah/wilayah.

Masalah lainnya adalah belum adanya kesepakatan pembiayaan penerbitan akta notaris antara pemerintah desa dan daerah, serta pemanfaatan data dashboard nasional Kopdes/Kel yang belum optimal.

“Kami berharap wilayah (pemda) aktif menyampaikan kendala di lapangan agar dapat diformulasikan solusi bersama agar dapat segera dilakukan percepatan,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

5 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

9 mins ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

1 hour ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

3 hours ago