Ekonomi dan Bisnis

4 Sektor Bisnis Ini Diprediksi Tetap Jaya di 2024

Jakarta – Kondisi ekonomi dunia tengah berada dalam ketidakpastian dewasa ini. Hal ini diprediksi kuat akan tetap berlanjut di tahun depan. Ketidakpastian ekonomi karena konflik geopolitik yang menyebabkan terhambatnya rantai pasokan global adalah hal mengerikan yang dikhawatirkan banyak pihak.

Namun begitu, masih terdapat sejumlah sektor bisnis yang diprediksi akan tetap menguat di tahun depan. Managing Director Investment Strategy and Wealth Management OCBC Bank, Vasu Menon, menyatakan setidaknya ada empat sektor bisnis yang tetap akan menguat di tengah gempuran kinerja ekonomi global yang volatil.

Baca juga: Mendorong Kolaborasi Stakeholder Dalam Membangun Ekosistem Digital

Pertama adalah sektor konsumsi dan healthcare. Ia menjelaskan bahwa sektor konsumsi bakal berkinerja stabil di tahun depan karena masyarakat dunia tetap melakukan aktivitas konsumsi sekalipun ekonomi global sedang bergejolak. Aktivitas konsumsi tak bisa dihindari mengingat hal itu terkait dengan kebutuhan dasar manusia. Begitu pula dengan sektor healthcare.

“Mengapa saya katakan demikian karena kita semua adalah masyarakat konsumsi. Begitu pula dengan healthcare yang mana kita semua membutuhkan produk dan layanan kesehatan untuk merawat diri kita,” jelas Vasu pada acara OCBC Experience: Supporting Indonesia to The Global Stage di Jakarta, Selasa, 14 November 2023.

“Kalau kita bicara sektor konsumsi adalah produk-produk yang publik gunakan sehari-hari. Saya tidak mempromosikan perusahaan manapun, tapi contohnya brand seperti Nestle, Coca Cola, Unilever, dan lainnya adalah produk-produk konsumsi yang kita konsumsi sehari-hari, dan tetap kita akan konsumsi ke depannya,” tambahnya.

Sektor kedua, yakni perbankan atau lembaga keuangan. Ia jelaskan jika perekonomian global benar-benar terpuruk di tahun depan dan terjadi resesi, maka sektor perbankan diprediksinya tetap survive karena sama seperti sektor sebelumnya, sektor perbankan adalah sektor yang akan terus digunakan oleh publik untuk menyimpan dana maupun melakukan transaksi lainnya.

Ketiga, yakni sektor yang terkait dengan environmental social governance atau ESG. Ini tak bisa dilepaskan dari isu climate change yang semakin mendorong kesadaran publik untuk menggunakan produk atau layanan yang berlandaskan pada prinsip ESG.

Baca juga: Strategi Digital Branding Menjadi Kunci Untuk Menangkan Kompetisi di Ranah Digital

“Untuk jangka panjang, ESG adalah sektor yang perlu diadaptasi dalam bisnis. ESG kini juga telah menjadi semacam kebutuhan dasar dalam hidup kita. Memang di Asia saat ini ESG masih kecil pangsanya, tapi di waktu mendatang, sektor ini akan semakin memiliki pangsa pasar dan peluang yang besar,” tegasnya.

Terakhir adalah sektor teknologi. Ia katakan bahwa sektor teknologi akan mengubah kehidupan masyarakat. Apalagi, dengan adanya inovasi artificial intelligence (AI), industri teknologi dapat menjadi salah satu primadona dalam bidang investasi.

“Teknologi akan mengubah hidup kita secara drastis. Ini tak bisa dihentikan. Dalam 20 tahun ke depan, dunia kita akan jauh berbeda dari saat ini. Maka dari itu, saya pikir kita perlu mengekspos diri kita ke sektor ini untuk investasi jangka panjang,” pungkas Vasu. Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago