Jakarta–Bank Indonesia (BI) akan menempuh empat strategi dalm mengembangkan keuangan inklusif di Indonesia, yang secara tingkat melek keuangan masih rendah.
Pertama adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran bantuan sosial Pemerintah secara nontunai melalui pengembangan model bisnis yang berkesinambungan. Kedua mewujudkan interopabilitas dan mendorong skim insentif uang elektronik.
“Kdua hal tersebut kami yakini akan meningkatkan penggunaan uang elektronik serta mendorong pengembangan dan perluasan penggunaan Layanan Keuangan Digital (LKD) di masyarakat,” ujar Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo dalam pidato di acara “Pertemuan Tahunan Bank Indonesia” di Jakarta Convention Center Selasa, 24 November 2015.
Strategi ketiga adalah mengembangkan model bisnis remitansi bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tidak hanya untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi pengiriman uang dari luar negeri, namun juga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan. Keempat menyinergikan LKD dengan Laku Pandai dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendukung percepatan dan perluasan keuangan inklusif. (*) Ria Martati
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More
Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More
Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More
Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More