e-Money; Diandalkan. (Foto: Erman)
Jakarta–Bank Indonesia (BI) akan menempuh empat strategi dalm mengembangkan keuangan inklusif di Indonesia, yang secara tingkat melek keuangan masih rendah.
Pertama adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran bantuan sosial Pemerintah secara nontunai melalui pengembangan model bisnis yang berkesinambungan. Kedua mewujudkan interopabilitas dan mendorong skim insentif uang elektronik.
“Kdua hal tersebut kami yakini akan meningkatkan penggunaan uang elektronik serta mendorong pengembangan dan perluasan penggunaan Layanan Keuangan Digital (LKD) di masyarakat,” ujar Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo dalam pidato di acara “Pertemuan Tahunan Bank Indonesia” di Jakarta Convention Center Selasa, 24 November 2015.
Strategi ketiga adalah mengembangkan model bisnis remitansi bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tidak hanya untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi pengiriman uang dari luar negeri, namun juga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan. Keempat menyinergikan LKD dengan Laku Pandai dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendukung percepatan dan perluasan keuangan inklusif. (*) Ria Martati
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More