Jakarta–Bank Indonesia (BI) akan menempuh empat strategi dalm mengembangkan keuangan inklusif di Indonesia, yang secara tingkat melek keuangan masih rendah.
Pertama adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran bantuan sosial Pemerintah secara nontunai melalui pengembangan model bisnis yang berkesinambungan. Kedua mewujudkan interopabilitas dan mendorong skim insentif uang elektronik.
“Kdua hal tersebut kami yakini akan meningkatkan penggunaan uang elektronik serta mendorong pengembangan dan perluasan penggunaan Layanan Keuangan Digital (LKD) di masyarakat,” ujar Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo dalam pidato di acara “Pertemuan Tahunan Bank Indonesia” di Jakarta Convention Center Selasa, 24 November 2015.
Strategi ketiga adalah mengembangkan model bisnis remitansi bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tidak hanya untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi pengiriman uang dari luar negeri, namun juga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan. Keempat menyinergikan LKD dengan Laku Pandai dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendukung percepatan dan perluasan keuangan inklusif. (*) Ria Martati
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More